Nasional

Dakwah di Tengah Ramadhan: Kisah Ustadz Muammar Alhaqqin di Papua Barat

Luwuk.today, Di tengah hiruk-pikuk musim mudik, Ustadz Muammar Alhaqqin, seorang pemuda asal Gampong Alue Padee, Kecamatan Kuala Batee, Aceh Barat Daya, memilih jalur berbeda untuk mengisi Ramadan 1445 Hijriyyah. Dengan semangat muda dan dedikasi tinggi, ia bergabung dengan Kafilah Dakwah Papua Barat dan bertolak dari Jakarta menuju Manokwari.

Kegiatan Kafilah Da’wah ini diorganisir oleh Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Mohammad Natsir (STID M. Natsir) di Tambun, Bekasi, dibawah bendera Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia. Program yang berlangsung di bulan Ramadan ini memiliki misi mengabdi kepada masyarakat di pedalaman, suku terasing, pulau terpencil, di daerah dengan populasi Muslim minoritas, serta daerah rawan.

Ustadz Muammar dan timnya mendapat tugas di Kampung Manunggal Karya, Distrik Aranday, Teluk Bintuni, Papua Barat. Meskipun dihadapkan pada tantangan sosial, ekonomi, dan geografis yang signifikan, kekhawatiran mereka segera terobati oleh sambutan hangat dari masyarakat lokal.

Di Kampung Manunggal Karya, Ustadz Muammar tidak hanya berdakwah, tetapi juga memulai sosialisasi dan interaksi yang erat dengan warga dan anak-anak. Kegiatannya meliputi pengajaran membaca Iqro’, Al-Qur’an, pelaksanaan shalat, dan distribusi bantuan pangan.

Keberhasilan program ini bukan hanya karena dedikasi dari para da’i muda seperti Ustadz Muammar, tetapi juga berkat dukungan sedekah, infak, dan zakat dari banyak pihak. Kehadiran mereka di berbagai daerah terpencil menjadi bukti nyata dari kepedulian dan cinta kepada sesama umat manusia, terutama di bulan yang penuh berkah ini.

Ustadz Muammar dan tim Kafilah Dakwah berharap untuk terus menginspirasi dan membawa perubahan positif bagi masyarakat yang mereka layani, sambil memperkuat tali persaudaraan antar umat beragama di Indonesia.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button