Tips Praktis Menjadi Penulis


Senin (03/08/2020) malam saya mengikuti pertemuan perdana angkatan ke.15 Kelas Menulis bersama Omjay-PB.PGRI-Penerbit Andi. Nara sumber kelas perdana seorang penulis produktif. Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. Bu Kanjeng, sapaan akrabnya mengawali kelas perdana angkatan ke.15 kelas belajar menulis Om Jay dengan berbagi pengalaman dan tips menulis.
Satu hal yang saya simpulkan dari pemaparan Bu Kanjeng adalah, kunci kesuksesan dalam aspek apapun adalah proses. Yakni menjalani proses bertumbuh secara serius. Setidaknya ini yang dapat saya simpulkan dari perjalanan Bu Kanjeng menjadi penulis produktif.
Walau kini dikenal sebagai pegiat literasi, namun sebenarya alumni UNS baru menekuni dunia tulis menulis di usia jelang lima puluh tahun(Jelita). Meskipun sebenarnya ia pernah menulis puisi dan artikel untuk majalah dinding ketika sedang duduk di bangku sekolah menengah.
Ia memegang prinsip ‘’lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Prinsip inilah yang kemudian menjadikan guru blogger kelahiran 8 April 1961 ini tetap produktif melahirkan karya berupa buku walau memulai di usia jelita.
Langkah Menjadi Penulis
Banyak orang ingin menjadi penulis, namun tidak tahu cara dan langkah yang harus ditempuh mewujudkan keinginan tersebut. Menurut Bu Kanjeng ada empat cara atau langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mewujudkan keinginan menjadi penulis:
Banyak Membaca
Penulis membutuhkan ide atau gagasan. Ide atau gagasan itu banyak didapatkan dari membaca. banyak jenis bacaan yang dapat dibaca tergantung minat seseorang. Minat baca seseorang akan berpengaruh terhadap kualitas dan gaya tulisan seseorang. “Apa yang kita baca amat menentukan gaya kepenulisan kita”, kata Bu Kanjeng.
Menuliskan Apa yang Ingin Dituliskan
Langkah selanjutnya adalah mencoba menuliskan saja apa yang ingin dituliskan. Bahkan kata Bu Kanjeng, “ketika Anda tidak punya ide sama sekali Anda pun bisa menulis cerita bahwa Anda sedang tidak punya ide”.
Menulis bisa melalui media apa saja. Bisa di komputer, buku harian, ataupun di media sosial seperti facebook, dan juga blog. “Semakin banyak kita menulis maka kita semakin mengasah kemampuan kita untuk menulis”, jelasnya.
Terbitkan atau Kirimkan
Setelah selesai menulis, terbitkan atau kirimkan ke media cetak ataun online. Tulisan apapun itu baik artikel, puisi, atau pun cerpen, cobalah untuk mengirimkannya ke media seperti media cetak. Atau jika tulisan sudah menjadi sebuah buku, bisa mengirimkannya ke penerbit buku.
Teruslah Menulis
Langkah terakshir menurur Bu Kanjeng adalah terus menus. Istiqamah. “Jika naskah Anda ditolak atau sudah pernah diterbitkan, teruslah menulis”, katanya. Kembangkan terus kemampuan Anda dan perbanyak karya-karya Anda.
Baca Juga: Kiat Terampil Menulis Artikel
Disiplin Menulis
Menulis adalah keterampilan, bukan bakat. Kemampuan menulis akan terasah melalui proses belajar dan berlatih yang istiqamah dan disiplin. Ide yang baik tidak akan pernah menjadi sebuah tulisan tanpa menuliskannya secara disiplin. Menurut Bu Kanjeng ada tips agar disiplin menulis.
Kerangka Tulisan
Kerangka tulisan atau outline sangat penting sebagai panduan dalam mengembangkan tulisan. Walau bukan sesuatu yang mutlak kerangka tetap penting, terutama bagi penulis pemula. Dengan kerangka tulisan lebih terarah. Namun bagi penulis yang telah terbiasa menulis biasanya kerangka hanya di dalam pikiran saja.
Buat Target
Setelah kerangka faktor berikutnya yang membuat seseorang disiplin dalam menulis adalah target. Oleh karena itu hendaknya seorang menentukan terget penyelesaian tulisan. “Jika perlu buat tabelnya berapa halaman per hari rencana Anda dan tuliskan faktanya atau pencapaiannya di sampingnya”, jelas Bu Kanjeng menyarankan. Pencanangkan target dalam bentuk tabel sangat dianjurkan dalam penulisan buku.
Fokus Pada Target
Outline dan target tidak akan mmembuahkan tulisan yang baik jika seseorang plin plan. Karena itu agar kerangka yang telah disusun dan target yang dicanangkan melahirkan tulisan berupa artikel dan atau buku, maka seseorang harus fokus. Yakni fokus pada target dan kerangka yang telah ditetapkan. Jangan tergoda pada uusan lain yang membuat tulisan tidak selesai.
Reward dan Punishment
Reward dan punishmant juga dapat menjadi pemantik semangat dan pemicu kedisiplinan dalam menulis. “Anda juga bisa memberi hadiah pada diri Anda sendiri jika bisa mencapai target atau melebihi target, dan Anda juga bisa memberi hukuman pada diri sendiri jika sebaliknya yang terjadi”, jelas Bu Kanjeng.
Reward yang dimaksud adalah apresiasi terdahap diri sendiri atas capaian yang telah diraih. Dalam hal ini adalah tulisan yang telah selesai dituliskan dan atau diterbitkan. Apresiasi yang dimaksud menurut Bu Kanjeng bisa berupa me time, relaxasi, atau menghirup udaa segar sambil mencari ide.
Sedangkan punishment misalnya jika target tulisan belum selesai,berarti kita punya hutang tulisan yang harus ditunaikan.
Alhasil, menulis dapat dilakukan oleh siapa saja. Sebab kemampun menulis dapat dilatih melalui proses belajar yang disiplin. Semakin disiplin seseorang berlatih menulis, semakin terampil menulis. Oleh karena itu, jangan putus asa. Terus berproses dan berlatih secara disiplin dan istiqamah. []
Tulisan ini merupakan resume dari materi Kelas Belajar Menulis bersama Omjay-PB. PGRI dan Penerbit Andi yang digelar secara online setiap Senin, Rabu, dan Jum’at malam.
Krenn pak
Semangat untuk berkarya menulis
Keren resume nya … Telaten mengikuti pelatihan menulis …salam kenal dari saya sesama peserta pelatihan ….
cukup detail paparannya