Luwuk.today, Pondokgede – Himpunan Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam As Syafiiyah (HIMA FKIP UIA) mengadakan workshop bertajuk “Embrace Your Overthinking Workbook” di Gedung Alawiyah, Kampus 1 UIA, Jl. Jatiwaringin-Pondokgede. Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan FKIP UIA, DR. Misbah Fikrianto, MM, M.Pd, yang turut membuka acara serta memberikan apresiasi kepada pemateri Ken Niasti. Turut hadir juga Wakil Dekan DR. Sabar Lesmana dan Kepala Program Studi BK Dita Juwita M.Pd.
DR. Misbah dalam sambutannya menyatakan pentingnya materi workshop bagi mahasiswa, tidak hanya dari Prodi Bimbingan dan Konseling tetapi seluruh Prodi di FKIP UIA. Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas intelektualitas mahasiswa dengan mengajarkan keterampilan mengelola pikiran yang berlebihan atau overthinking.
“Salah satu manfaat dari workshop ini adalah membantu mahasiswa dalam mendapatkan wawasan, pengetahuan, dan kemampuan mengelola pikiran, yang sangat penting dalam konteks perkembangan pribadi,” ujarnya.
Ken Niasti, sebagai pemateri, menjelaskan bagaimana cara mengelola pikiran yang berlebihan terhadap situasi atau masalah yang belum tentu terjadi. “Overthinking akan muncul saat kita merencanakan sesuatu. Untuk menghindari efek negatifnya, kita perlu mengelola overthinking dengan baik,” paparnya.
Ken memberikan tips praktis kepada peserta workshop, yaitu dengan berdialog dengan diri sendiri dan mengeksplorasi semua kemungkinan dan ketidakmungkinan dari topik yang dipikirkan. “Dari situ, kita bisa membuat tabel untuk mengurai semua sisi positif dan negatif dari pikiran kita,” tambahnya.
Sebagai contoh, Ken mengilustrasikan bagaimana seorang mahasiswa dapat menghadapi kecemasan terkait kemungkinan harus mengulang mata kuliah tertentu. “Dengan membuat daftar faktor-faktor yang memungkinkan untuk mengulang dan tidak mengulang, kita bisa mengambil keputusan yang lebih rasional,” jelasnya.
Workshop ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada mahasiswa FKIP UIA dalam mengelola pikiran yang cenderung berlebihan, sehingga dapat diubah menjadi kekuatan positif dalam menjalani kehidupan akademis dan pribadi mereka.
