Luwuk Today, Pangkal Pinang – Anggota Dewan Pengarah Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-7, Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin menekankan, ruh dari kongres ini ingin meneguhkan ideologi pancasila yang sekarang terkesan ditarik-tarik menuju arah liberal dan sekuler. Pihak yang ingin Pancasila islami, menurut Ustadz Zaitun, hanya alasan saja.
“Sehingga undang-undang kita mau dijadikan liberal, ekonomi liberal dan sistem lainnya bertentangan dengan pancasila,” ujarnya saat diwawancara, usai pembukaan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-7, di Pangkal Pinang, Bangka, Rabu (26/2) malam.
Ketua Umum Wahdah ini menyebutkan, pancasila adalah warisan luhur para pendiri bangsa. “Tapi kita juga tidak mau bernostalgia, bagaimana pengamalannya? Bagaimana keadilan ekonomi? Ini yang masih jauh panggung dari api,” katanya.
Mengenai masalah yang akan dibahas pada kongres ini, menurut dia, sesuai dengan kebutuhan keumatan. Selain hal-hal mendasar, KUII juga membahas hal yang aktual.
“Misalnya hukum, omnibus law kita bahas. Hukum yang tajam ke bawah tumpul ke atas ini kita bahas. Jangan sampai ada diskriminasi hukum,” tuturnya.
memastikan hasil KUII ke-7 ini akan dilaksanakan oleh Badan Pekerja Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kongres ini, kata dia, untuk melengkapi rekomendasi kongres-kongres sebelumnya.
“Kita ingin meneguhkan bahwa kongres ini sangat penting untuk musyawarah. Jadi, kekurangan-kekuranga sebelumnya kita perbaiki disini termasuk setelah kongres nanti ada Badan Pelaksana,” kata Zaitun.