Transmisi Lokal dan Kasus Korona Anak Jadi Ancaman di NTB
KASUS Covid-19 pada anak-anak di Nusa Tenggara Barat (NTB) dinilai cukup memprihatinkan. Hingga 25 Mei 2020, data yanag ada menunjukkan terdapat 279 anak-anak yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Lalu, terdapat 15 anak berstatus PDP yang meninggal dunia. Diantaranya, terdapat 2 anak yang terkonfirmasi meninggal akibat Covid-19, masing-masing berusia 5 dan 6 bulan.
“Yang patut menjadi catatan adalah, terdapat 22 anak yang belum diketahui dari mana klaster penularannya,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, Najamuddin Amy, Rabu (27/5).
Hal lain yang juga menjadi perhatian Pemprov NTB adalah kasus Covid-19 yang berstatus transmisi lokal. “Jumlahnya semakin banyak. Dan ini menandakan semakin pentingnya kita sama-sama berpartisipasi untuk mencegah penularannya,” tegasnya.
Selain itu, terpaparnya para tenaga kesehatan di NTB juga menjadi hal yang disorot. Kepala Dinas Kesehatan NTB, Nurhandini Eka Dewi saat ini, 67 tenaga kesehatan di enam rumah sakit dan satu puskesmas di NTB terinfeksi virus korona.
Para tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 terdiri dari dokter 8 orang, paramedis 54 orang, tenaga gizi satu orang, apoteker tiga orang dan radiologi satu orang. Semua tenaga kesehatan yang positif tersebut telah diisolasi dan menjalani perawatan.
“Tenaga kesehatan yang positif telah dibebastugaskan. Saat ini mereka dalam kondisi baik dan menjalani perawatan,” ujarnya.
Hingga 26 Mei 2020, jumlah pasien positif Covid-19 di NTB mencapai 537 orang. Sebanyak 272 orang sudah sembuh, 9 orang meninggal dunia, serta 256 orang dinyatakan positif. (R-1)
Kategori : Media Eksternal