Luwuk. today, Makassar – Menyikapi rencana kenaikan iuran BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial) Kesehatan (BPJS Kersehatan) Sekretaris Perkumpulan Penyehat Ramuan Tradisional Asli Indonesia Sulawesi Selatan (P-Aspetri Sulsel) Syaibani Mujiono melayangkan surat terbuka kepada Menteri Kesehatan Kabinet Kerja II, pada Selasa (30/10/20190.
Melalui suratnya Syaibani menawarkan tujuh solusi sehat yang dapat dilakukan Kementrian Kesehatan untuk mewujudukan masyarakat Indonesia yang sehat jasmani dan rohani. Diantaranya mengintensifkan pendidikan hidup sehat sebagai tindakan prefentif.
Berikut isi lengkap Syaibani Mujiono yang juga pratisi ruqyah dan pengobatan tradisional ini;
Kepada Bapak Menteri kesehatan RI
dr.Terawan
Yang kami hormati
Saya Syaibani Mujiono,pengurus P-Aspetri (Perkumpulan Penyehat Ramuan Tradisional Asli Indonesia) Sul-Sel.
Melihat besarnya Difisit Anggaran BPJS dan rencana kenaikan biaya BPJS maka kami sering mendengar dari masyarakat keberatan dengan rencana itu,apalagi ditengah krisis ekonomi yang melanda dan masih banyaknya pengangguran dan kemiskinan yang juga menjadi problema tersendiri bagi kita di Indonesia.
Saya membaca disebuah media cetak tentang tingginya biaya yang ditanggung BPJS untuk membayar pengobatan peserta BPJS bahkan mencapai angka 10 T untuk kasus pengobatan jantung,tentu ini nilai yang tidak sedikit seandainya masyarakat Indonesia sehat maka dana senilai itu bisa kita alihkan untuk program ekonomi dan pengentasan kemiskinan dan menekan angka pengangguran.
Saya sangat senang ketika membaca di Media tentang rencana kementrian kesehatan untuk mengembalikan fungsi Puskesmas pada fitrahnya yaitu promotif dan preventif tentu tetap melakukan tindakan kuratif.
Beberapa yang kami bisa usulkan agar masyarakat Indonesia juga sehat dan kembali kepada fitrahnya, sehat jasmani dan rohani yang mungkin lebih banyak kepada promotif dan preventif:
1. Memperbanyak edukasi kesehatan baik kesehatan diri maupun lingkungan
2. Menggaungkan kembali gerakan minum jamu bagi masyarakat Indonesia
3. Menghidupkan kembali pogram TOGA disetiap rumah
4. Meningkatkan edukasi tentang bahaya zat-zat yang bisa merusak tubuh
5. Memberikan kebijakan dan ruang serta edukasi yang berkelanjutan bagi para penyehat tradisional dalam membantu pemerintah dalam progam kesehatan dan upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
6. Menguatkan kembali dalam kurikulum pendidikan nasional sejak Paud-Perguruan Tinggi tentang pentingnya menjaga kesehatan diri dan lingkungan.
7. Menjadikan semua masyarakat sebagai subyek dalam gerakan hidup sehat Demikian beberapa hal yang terbetik dalam benak kami,sebagai sumbangsih dan urun rembuk untuk bapak Menteri dalam upaya menekan difisit anggaran BPJS.
Semoga Bapak Menteri bisa mengemban tugas dengan baik sehingga tidak ada satupun masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke kecuali mendapatkan edukasi dan pelayanan kesehatan yang memadai.
Terimakasih dan kami mohon maaf jika ada kesalahan,dengan harapan siapa saja yang memiliki akses ke Bapak Menteri bisa meneruskan kepada beliau.
Ttd
Syaibani Mujiono
Sek P-Aspetri Sul-Sel