Sosialisasi CPIB di Banggai Dorong Ekonomi Biru dan Kesejahteraan Nelayan

Luwuk.today, Banggai – Dinas Perikanan Kabupaten Banggai bekerja sama dengan PT Pancara Amara Utama menggelar sosialisasi dan bimbingan teknis Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB) di atas kapal, bertempat di ruang pertemuan Kantor Desa Moilong, Rabu (3/9). Kegiatan ini merupakan bagian dari program peningkatan dan pengembangan sektor perikanan di Kabupaten Banggai, sekaligus mendukung konsep ekonomi biru untuk pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan.
Ekonomi biru, sebagaimana dijelaskan dalam kegiatan ini, bertujuan memanfaatkan kekayaan laut dan wilayah pesisir untuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan penghidupan masyarakat, dan penciptaan lapangan kerja, sambil menjaga kesehatan ekosistem laut. Konsep ini menekankan pengelolaan sumber daya laut secara bertanggung jawab guna mendukung kesejahteraan masyarakat, kesetaraan sosial, dan mitigasi dampak perubahan iklim untuk manfaat jangka panjang.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banggai dalam sambutannya menyampaikan, “Kegiatan ini sejalan dengan visi Bupati dan Wakil Bupati Banggai, yaitu bergerak bersama secara berkelanjutan menuju gerbang timur Sulawesi Tengah. Kami bertanggung jawab mendukung visi tersebut untuk mensejahterakan masyarakat, khususnya nelayan.” Ia juga mencatat bahwa produksi perikanan tangkap dan budidaya di Banggai terus meningkat setiap tahun, sejalan dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Kami berterima kasih kepada PT Pancara Amara Utama yang selalu bersinergi dengan pemerintah daerah dalam program-program perikanan,” tambahnya.
Pelatihan CPIB ini diikuti oleh 100 peserta, terdiri dari 70 nelayan dan 30 pegawai Dinas Perikanan. Para peserta menerima sertifikat CPIB sebagai bukti kepatuhan terhadap standar penanganan ikan yang baik. Narasumber kegiatan berasal dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Kwandang Gorontalo, Badan Pengendalian Mutu Banggai, serta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah.
Bupati Banggai dalam sambutannya menegaskan pentingnya pelatihan ini untuk menjaga mutu ikan agar harga tetap stabil di pasar. “Dengan penanganan yang baik, nilai jual ikan akan meningkat, terutama untuk ekspor. Ke depan, kita akan dirikan kampung nelayan di Moilong, didukung investor untuk pembangunan cold storage berkapasitas 100–200 ton yang segera direalisasikan. Kami juga akan memberikan bantuan kapal besar untuk kelompok nelayan, dengan hasil tangkapan dijual ke cold storage,” ujarnya. Bupati menambahkan komitmennya untuk melestarikan perikanan tangkap demi kesejahteraan masyarakat. “Kita punya sawah, laut, dan banyak hasil alam. Tugas kita adalah melestarikan dan mengembangkan hasilnya untuk manfaat bersama,” tegasnya.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga mempersiapkan nelayan Banggai menghadapi tantangan pasar global sambil menjaga keberlanjutan laut sebagai warisan untuk generasi mendatang.