Rusia Tawarkan Sputnik V ke Indonesia
UNTUK mempercepat proses penyembuhan pasien korona di Tanah Air, pemerintah Rusia menawarkan vaksin covid-19, Sputnik V, kepada Indonesia.
Hal itu dikemukakan Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, kemarin.
“Penawaran Sputnik V masuk dalam investasi maupun percobaan uji klinis. Lembaga Dana Investasi Rusia (Russian Direct Investment Fund/RDIF) akan bekerja sama dengan Indonesia dalam penjualan maupun distribusi setelah tahap uji klinis rampung. Lembaga ini juga siap mengadakan uji klinis di Indonesia dan membuat beberapa komponen vaksin,” kata Dubes Lyudmila Vorobieva.
Vorobieva menambahkan proposal penawaran vaksin tersebut sudah di kirimkan kepada pemerintah Indonesia. Namun, pihak Indonesia belum memberikan respons pasti terkait dengan tawaran itu.
“Harga vaksin Sputnik V diperkirakan dua sampai tiga kali lebih murah daripada vaksin lain. Ini berdasarkan estimasi kami,” ujarnya.
Sputnik V merupakan vaksin covid-19 terdaftar pertama yang didasarkan pada ide terobosan dari kombinasi unik dua jenis vektor (Ad5 dan Ad26) yang memungkinkan untuk membentuk kekebalan jangka panjang.
“Gamaleya Institute menggunakan dua vektor adenovirus (sekelompok virus yang menyebabkan infeksi pernapasan), yaitu Ad5 dan
Ad26, sedangkan perusahaan farmasi lain hanya menggunakan satu vektor,” lanjut Vorobieva.
Selain itu, teknologi yang digunakan untuk membuat vaksin tersebut sudah dikembangkan lama dan bertahun-tahun. Uji klinis Sputnik V tahap pertama dan kedua dapat diselesaikan pada Juni-Juli 2020.
Terpisah, Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengharapkan uji klinis vaksin Merah Putih bisa dimulai pada awal 2021.
“Kami berharap upaya ini tahun depan sudah menunjukkan hasil baik melalui uji klinis yang diharapkan berlangsung awal tahun depan
maupun produksi skala besar setelah uji klinis 1-3 selesai,” ungkap Menristek dalam seminar virtual di Jakarta, kemarin.
Kini, tim di Lembaga Eijkman sedang mengerjakan antigen untuk menghasilkan kandidat bibit vaksin yang akan diujicobakan kepada sel dalam skala laboratorium. Sesudah itu dilakukan uji terhadap hewan atau mamalia sebelum diserahkan kepada PT Bio Farma untuk diproduksi dan kemudian dilakukan uji klinis kepada manusia. (Iam/Ant/X-3)
Sumber : https://mediaindonesia.com/read/detail/339785-rusia-tawarkan-sputnik-v-ke-indonesia
Kategori : Media Eksternal