Relokasi Hunian Sementara, Pengungsi Palu Minta Kejelasan Jadwal


Luwuk.today, Palu – Hunian Sementara (Huntara) yang diperuntukkan bagi para pengungsi korban likuefaksi menunggu kejelasan jadwal relokasi yang di janjikan oleh pihak pemerintah.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sejak November 2018 lalu, sebagian kecil telah rampung dikerjakan. Sampai saat ini (17/1) masih banyak pengungsi bermukim di sekitar wilayah Huntara yang telah rampung dan sudah diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), belum direlokasi atau dipindahkan ke dalam Huntara tersebut.
Salah seorang pengungsi, wiwis mengeluhkan dirinya, mempunyai anak kecil berumur 7 tahun, tinggal di dalam tenda yang beratapkan terpal.
“Biar yang punya anak kecil, seperti saya, lansia dan orang sakit saja dulu, dipindah ke dalam Huntara. Sebab, kota Palu, saat ini masuk musim penghujan. Jika hujan datang, tenda kami dimasuki air. Saya takutkan, anak-anak bisa sakit jika dibiarkan,” jelas Wiwis.
Hal senada juga dikatakan pengungsi lainnya, Tommy, jika dirinya beserta dua anaknya, belum juga mendapat kepastian, kapan akan direlokasi ke dalam Huntara.
“Siksa dirasa, tinggal di dalam tenda pengungsian ini. Jika sudah siang hari, kami tidak bisa beristirahat di dalamnya, karena panas. Makanya saya bersama anak istri, berteduh di bawah pohon dekat sini,” ujar Tommy.
Seperti contoh Huntara di kelurahan Duyu, kota Palu, diperuntukkan untuk penyintas gempa bumi, di sekitar wilayah tersebut dan untuk pengungsi likuefaksi wilayah Perumnas Balaroa.
Sejak Selasa kemarin, 15 Januari 2019, baru sebagian kecil pengungsi, masuk ke dalam Huntara. Sedangkan perintah Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, selambat-lambatnya, Senin, 14 Januari 2019, semua pengungsi bermukim di wilayah tersebut, sudah harus masuk.
“Baru yang mempunyai anak Bayi, Lanjut Usia (Lansia) dan orang sakit, direlokasi ke dalam Huntara di sini. Sedangkan saya termasuk beberapa pengungsi lainnya, belum masuk. Kami juga tidak tahu kenapa kami belum dimasukkan ke dalam Huntara,” kata salah seorang pengungsi di camp Gawalise, kelurahan Duyu, kecamatan Ulujadi, kota Palu, Fatimah, saat ditemui Suarapalu.com di lokasi, Rabu (16 Januari 2019).
Saat Suarapalu.com, ke lokasi pengungsian di wilayah Petobo, para pengungsi di wilayah tersebut, juga mengeluhkan kapan pindahkan ke dalam Huntara.
“Di sini, belum ada yang masuk ke dalam Huntara. Padahal, Huntara yang diperuntukkan untuk kami, sudah rampung dikerjakan. Belum ada kepastian juga, kapan kami bisa tempati Huntara,” kata Bambang.
Semua pengungsi, tersebar di wilayah kota Palu berharap, agar pemerintah setempat, secepatnya bisa merelokasi mereka ke dalam Huntara. Karena fasilitas di pengungsian, tidak memadai untuk bisa menetap lama. (Fadliyanto)
Sumber : suarapalu.com