Putri Ayudya Pentingnya Kekuatan Mental
AKTRIS Putri Ayudya bicara soal pentingnya mental pejuang untuk dapat bertahan dalam situasi seperti pandemi saat ini. Kekuatan mental bagi pemeran film Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015) itu merupakan sesuatu yang tak ternilai dan tak tergantikan.
“Di kota, desa, maupun pedalaman, tentu semuanya memiliki perbedaan pandangan dari segi sandang, pangan, dan papannya. Yang tidak bisa digantikan dengan apa pun ialah mentalitas,” ungkapnya dalam Webinar Online bersama Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru Kemendikbud, Senin (25/5).
Bagi perempuan berusia 32 tahun itu, kekuatan mental dibutuhkan untuk bisa bertahan hidup dan melewati badai pandemi covid-19 yang dampaknya berlangsung hingga berbulan-bulan lamanya.
Sebagai contoh, kebijakan PSBB, tidak berkerumun, dan menjaga jarak fisik atau social distancing yang diterapkan Indonesia saat ini saja sudah memasuki bulan ketiga. Bagi pelaku seni dan budaya yang selama ini mengandalkan kerumunan massa dalam aktivitasnya, itu
sangat terasa.
Putri pun mengapresiasi para pelaku seni yang telah berjuang menggalang solidaritas secara swadaya lewat gerakan berbagi lewat medsos yang diinisiasi banyak komunitas. Sebagai Duta Taruna Siaga Bencana (Tagana), Putri mengaku juga ikut menginisiasi pembagian masker.
Keikutsertaannya di Tagana, bermula dari film yang ia mainkan, Bangkit. Film yang disutradarai Rako Prijanto dan juga dibintangi Vino G Bastian itu merupakan fi lm bergenre disaster movie .
Pemeran serial Tunnel ini juga mengutarakan bahwa para pelaku kreatif merupakan salah satu pihak yang cukup memiliki resiliensi dalam situasi krisis, merujuk buku The Power of Habit (2012).
“Habit menjadi salah satu yang penting untuk membantu survive di kala pandemi atau perubahan besar seperti ini. Apa yang bisa dilakukan dengan cepat adalah beradaptasi. vPelaku seni bisa bertahan dalam perubahan besar, tentu harus punya kemampuan bertahan dan beradaptasi dengan kondisi apa pun dengan mudah. Seniman yang memang sudah bekerja biasanya juga sudah memiliki disiplin tinggi. Apa pun kondisinya, bisa mengukur, dengan endurance lebih lama untuk bertahan,” terangnya.
Dalam memenuhi kebutuhan berekspresi, menurut peraih nominasi pemeran utama wanita terbaik FFI 2018 itu, para pelaku kreatif tidak harus berekspektasi mulukmuluk.
“(Cukup) dengan yang sederhana dan tidak mewah,” imbuh mantan presenter Jejak Petualang itu.
Protokol khusus
Belum lama ini, ia berkolaborasi dengan sutradara Garin Nugroho dalam menggarap konten visual. Dengan tim kecil, Putri melakukan syuting selama satu hari dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan mulai dengan memakai masker saat tidak di depan kamera, menjaga kebersihan tangan, dan bekerja tidak melampaui jam kerja.
Namun, menurutnya, protokol kesehatan tersebut masih terlalu umum bagi pekerja di industri kreatif seperti dirinya. Ia pun mendorong agar pemerintah segera memastikan draf protokol khusus produksi audio visual selama pandemi, yang kabarnya masih dibahas.
“Apakah benar setiap syuting harus ada rapid test? Namun, ada beberapa kekhawatiran saya, upaya pencegahan ini mungkin bisa saja bukan membantu, melainkan justru membebani. Dengan melakukan rapid test berulang, dalam jangka pendek, ini kan juga perlu biaya yang banyak,” tandasnya. (H-2)
Sumber : https://mediaindonesia.com/read/detail/316606-putri-ayudya-pentingnya-kekuatan-mental
Kategori : Media Eksternal