Puasa Syawal, Haruskah Enam Hari Berturut-turut?


Luwuk.today,- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang puasa enam hari di bulan Syawal
” من صام رمضان ثم أتبعه ستًّا من شوال كان كصيام الدهر ” خرجه الإمام مسلم
“Siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian mengiringinya dengan berpuasa enam hari pada bulan Syawal bagaikan puasa setahun”. (Dikelurakan Oleh Imam Muslim).
Keenam hari tersebut tidak terbatas pada hari-hari tertentu dalam bulan Syawal. Seseorang dapat memilih hari apa saja di sepanjang bulan Syawal. Bila dia mau bisa pada awal bulan, pertengahan, atau akhir bulan. Bila dia mau bisa terpisah-pisah atau berturut-turut. Masalah ini luwes, alhamdulillah.
Jika seseorang bersegera melakukannya di awal bulan dan berturut-turut, maka itu lebih afdhal. Karena hal itu termasuk sikap bergegas kepada kebaikan (al musara’ah ilal khair).
Puasa tersebut bukan merupakan kewajiban (tidak wajib). Bahkan boleh meninggalkannya pada suatu tahun tertentu. Tetapi yang lebih utama dan lebih sempurna adalah istimrar (terus-menerus) melakukannya setiap tahun, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dirutinkan oleh pelakunya meskipun sedikit”. Semoga Allah memberi taufiq. ( Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah Syekh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah, Juz 15, hlm. 390). (sym)
Sumber: http://wahdahjakarta.com/puasa-syawal-haruskah-enam-hari-berturut-turut-atau-boleh-terpisah-pisah/