Media Eksternal

Petani Lombok Barat Dimbau tidak Jual Hasil Panen Keluar Pulau


MESKIPUN ketersedian pangan lebih dari cukup hingga empat bulan ke depan, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) minta petani  tidak menjual hasil ke luar pulau hingga memasuki musim panen mendatang.

“Kita sudah kirimkan surat imbauan ke kelompok tani di seluruh wilayah yang ada di Lombok Barat dan melibatkan ASN penyuluh pertanian termasuk Kepala UPT-nya di masing-masing kecamatan,” kata Kepala Dinas Pertanian Kombok Barat H. Muhur Zokhri, Kamis (30/4).

 Dikatakannya, imbauan disampaikan dalam rangka mengamankan ketersedian pangan, di tengah wabah covid-19.

 Dengan demikian, sebut Muhur ketersediaan pangan untuk masyarakat setidaknya tercukupi sampai musim panen berikutnya

 Untuk mengatasi ketersediaan  bahan pangan, tidak sekedar mengimbau para petani supaya tidak menjual hasil panen padi ke luar Pulau Lombok, tetapi supaya dapat memanfaatkan alat mesin pertanian pra dan pasca panen secara lebih optimal

 “Kita juga meminta agar para petani memanfaatkan fasilitas Asuransi UsahaTani Padi (AUTP) dan KUR (Kredit Usaha Rakyat ) yang disediakan pemerintah melalui Kementerian Pertanian secara optimal,” ujarnya.

Selain itu juga mengkoordinasikan dengan pihak terkait agar akses penyediaan dan distribusi pupuk dipermudah dan cukup sesuai kebutuhan petani

Dari hasil pantauan yang dilakukan Dinas Pertanian Lombok Baratr ke petani. Ditemukan benar adanya sebagian petani menyimpan gabahnya baik di gudang atau tempat penyimpanan sementara.

Menurut dia, lumbung-lumbung mereka itu menjadi salah satu kekuatan persiapan pangan di tingkat petani terlebih profitas dan hasil petani untuk Gabah Kering Panen (GKP) cukup bagus rata-rata 6-7 ton per hektare .

“Angka profitas itu jika kita kaitkan dengan jumlah masyarakat Lobar kesediaan beras di Lobar cukup bahkan lebih,” ujanya

 Dikatakannya, sampai Juni 2020 persediaan beras mencapai 52 ribu ton lebih, sedangkan kebutuhan dengan jumlah masyarakat mencapai 42 sampai 43 ribu ton.

 “Berarti masih ada kelebihan yang kita miliki, termasuk ketersediaan jagung  tahun ini surplus, bahkan produksinya cukup baik dan meningkat,” jelasnya.

Menurut dia, jika pun akan diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk tiga sampai empat bulan ke depan kebutuhan pangan masih cukup untuk di Lombok Barat. Bahkan Kabupaten Lombok Barat merupakan penyangga bagi masyarakat Kota Mataram untuk ketersediaan bahan pangan

 Dia berharap kepada para petani tetap berkoordinasi secara intensif dengan Tim  Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Lobar dan pihak TNI/Polri dalam rangka mengamankan harga pangan di tingkat lapangan tetap stabil (OL-2).

Sumber : https://mediaindonesia.com/read/detail/309215-petani-lombok-barat-dimbau-tidak-jual-hasil-panen-keluar-pulau

Kategori : Media Eksternal

Ihsan Laidi

Muhammad Ichsan Laidi, S.Kom., adalah Direktur Utama PT. Media Siber Celebes, perusahaan yang menaungi portal berita Luwuk Today (www.luwuk.today). Pria kelahiran Luwuk tahun 1987 ini memiliki hobi menulis dan menekuni bidang internet marketing. Saat ini ia menetap di Kota Luwuk, adapun untuk menyalurkan hobi menulisnya ia menerbitkan portal berita Luwuk Today yang mulai dapat diakses secara online sejak November 2018. Portal Berita Luwuk Today awalnya adalah komunitas berbagi informasi untuk warga Kabupaten Banggai dengan nama Info Luwuk yang dibentuk pada Februari 2014. Info Luwuk pertama kali online dengan membuka akun twitter https://twitter.com/InfoLwk dan mengumpulkan tidak kurang dari 4.000 akun blackbery warga Kabupaten Banggai pada waktu itu. Kini Info Luwuk telah bertransformasi menjadi media lokal Luwuk Today.

Related Articles

Back to top button