Salah satu rekomendasi strategis dari seminar tersebut adalah mengusulkan kepada Pemerintah agar dapat mengeluarkan kebijakan yang adil dan mempertimbangkan masyarakat luas dalam penanganan dampak covid-19.
Luwuk.today, Jakarta – Pada Kanis (5/32020), telah berlangsung Seminar “Antisipasi Dampak Virus Corona Bagi UMKM dan Keluarga”. Seminar ini dihadiri sekitar 30 pengusaha UMKM di Jakarta dan sekitarnya.
Pada seminar tersebut dibahas kemungkinan penularan Covid-19 di Indonesia, setelah adanya pengumuman pemerintah perihal dua warga Indonesia yang telah terinfeksi Covid-19. Selain itu juga dibahas berbagai dampak Covid-19 terhadap bisnis UMKM serta dampaknya terhadap keluarga mereka.
Salah satu rekomendasi strategis dari seminar tersebut adalah mengusulkan kepada Pemerintah agar dapat mengeluarkan kebijakan yang adil dan mempertimbangkan masyarakat luas dalam penanganan dampak covid-19.
Baca Juga: Monitoring Media LKSP: Isu Corona Dominasi Perbincangan Publik
“Untuk penanggulangan Covid-19, diusulkan alokasi dana lebih diutamakan pada upaya pencegahan dibandingkan dengan kuratif. Dana kompensasi yang disediakan pemerintah sebesar Rp.10,8 Trilyun juga sebaiknya dialokasikan pula untuk UMKM”, ujar Prof. Dr.dr Samsuridjal, SpPD.KAI salah satu penangung jawab seminar ini.
Para pengusaha UMKM juga mengharapkan dukungan dan pendampingan pemerintah terhadap pengusaha UMKM.
“Agar pengusaha UMKM dapat berhasil melewati masa sulit ini, maka pemerintah diharapkan dapat meningkatkan pendataan, pendampingan dan dukungan terhadap UMKM di seluruh Indonesia, berupa keringanan pajak, penundaan pembayaran kredit, penyediaan modal murah”, jelasnya.
Selain itu forum seminar ini juga mengidentifikasi kemungkinan ancaman yang akan menimpa para pelaku bisnis UMKM dan keluarganya seperti ancaman bisnis berupa keluarga dan pegawai sakit, modal terpakai untuk kebutuhan sehari-hari dan pengobatan, penjualan menurun, kenaikan harga bahan-bahan pokok, termasuk bahan baku produksi yang berasal dari impor, terganggunya transportasi dan logistik serta idak mampu membayar sewa tempat usaha dan cicilan kredit modal usaha.
Sementara untuk mengantisipasi dikuranginya kesempatan bisnis tatap muka dan keramaian, maka dianjurkan meningkatkan penjualan secara online dan diversifikasi usaha ke seKtor-sektor yang mendukung kebutuhan masyarakat sesuai kebutuhan yang ada, serta Ikut membantu pemerintah mengembangkan produk lokal dan memanfaatkan peluang produksi dan penggunaan obat asli dan herbal Indonesia. []