Nasional

Penerapan Halal Kunci Indonesia Berkah

Foto Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, Pengembangan Industri Halal Kunci Indonesia Berkah Sumber foto: indonesiainside
Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, Pengembangan Industri Halal Kunci Indonesia Berkah Sumber foto: indonesiainside

Luwuk.today, Bangka Belitung – Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alam, sehingga, jika negara Indonesia ingin berkah, maka harus menyiapkan konsepsi halal dan pengembangan industri halal.

Demikian disampaikan Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan dalam sambutannya ketika acara Bangka Belitung International Halal Seminar di Pangkal Pinang, Bangka, Rabu (26/02/2020).

Menurutnya konsep yang dimaksud ialah melalui regulasi dan dukungan lintas sektor atas berlakunya UU JPH Nomor 33 sejak Tahun 2014.

“Ketika Indonesia pun mau berkah, asas-asas halal harus dipegang serius. Kewajiban sertifikat halal, bagi kami, merupakan keniscayaan,” katanya.

Erzaldi menekankan, perlu strategi dan dorongan aktif semua pihak. Masyarakat harus bekerja keras dalam menjalankan kewajiban sertifikasi halal dengan mengikuti prosedur dan langkah dari lembaga penyelenggara halal, seperti LPPOM MUI dan BPJPH.

“Kita tidak perlu bicara lagi apa itu halal, karena saya yakin itu sudah ada di kepala kita semua. Tapi, bagaimana merumuskan sertifikasi halal, bagaimana menghalalisasi sektor industri halal dan fokus pada pengembangan industri halal,” ujarnya.

Dia menyampaikan, Bangka Belitung sebagai negara wisata kedua selain Bali juga memiliki tantangan tersendiri dalam mengembangkan industri halal. Karena itu, dibutuhkan dukungan dari semua pihak dalam menggarap sektor halal.

“Jika kita tak berjuang sama-sama tentang industri halal ini, Indonesia tidak akan berarti apa-apa. Tentunya, ini juga membutuhkan dukungan dari sektor keuangan, seperti OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan Bank Indonesia,” terangnya.

Termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), menurut dia, jika ingin berkembang, maka harus disalurkan melalui bank syariah. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) harus menyasar UMKM yang serius menjalani kewajiban sertifikasi halal.

“Kalau kita jumpai restoran halal di Arab Saudi, Yordania, Sudan, itu biasa. Tapi, kalau Australia masuk, Jepang masuk, rasanya malu kita sebagai negeri dengan mayoritas muslim,” katanya.

Ia menambahkan, Provinsi Bangka Belitung sedang menggarap beberapa industri halal. Di antaranya, melalui sektor pariwisata, halal food, UMKM halal, fashion, dan beberapa produk karya pengusaha lokal.

“Seperti kuliner untuk turis, ini tidak semata-mata enak, tapi kita menjamin halal. Ini juga sekaligus menjamin kehalalan produk kepada konsumen,” ujarnya.[latoki]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button