Pendiri Microsoft Pernah Peringatkan Wabah Virus Corona

Luwuk.today, Boston – Pendiri Microsoft yang juga miliarder dunia, Bill Gates pada tahun 2018 pernah memperingatkan soal wabah virus corona atau Coronavirus (2019-nCov) yang merupakan satu dari tiga ancaman terbesar umat manusia.
Peringatan itu disampaikan Bill Gates dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan Massachusetts Medical Society dan New England Journal of Medicine.
Menurut Bill Gates, virus corona bisa saja membunuh lebih dari 30 juta orang dalam waktu enam bulan. Bahkan, dampak yang akan terjadi virus ini layaknya flu Spanyol yang terjadi pada 1918. Dimana, wabah virus Spanyol itu membunuh lebih dari 50 juta orang.
“Dunia harus berisap-siap untuk menghadapi pandemi sebagaimana mereka bersiap untuk menghadapi perang,” kata Bill Gates dalam konferensi tersebut, dikutip dari The Sun.
Bill Gates mengingatkan agar setiap negara bersiap menghadapi ancaman wabah virus corona ini. Ia memberi solusi untuk membantu menghadapi wabah virus yaitu dengan vaksin.
Menurut Bill Gates, vaksin baru bisa mencegah epidemi di masa depan, terutama menghadapi virus yang bermutasi.
Sebab, cirus corona kemungkinan besar berasal dari binatang, seperti ayam atau babi. Selain itu, virus corona bisa bermutasi dan menyerang manusia.
Namun, menurut Bill Gates, pembuatan vaksin untuk virus corona ini memakan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 10 tahun untuk pengembangan dan lisensi. Disinyalir, virus asal China ini bisa menular melalui kalelawar buah.
Virus corona masih satu keluarga dengan virus corona penyebab SARS dan MERS. Seperti diketahui, SARS tercatat telah menewaskan 349 orang di daratan Cina dan 299 di Hong Kong pada 2002 dan 2003.
Hingga Sabtu (25/1/2020), virus corona telah menginfeksi sekitar 1.287 orang, menewaskan 41 orang di China, dan mengancam 22 juta jiwa yang tinggal di kota Wuhan dan Huanggang.
Virus ini juga dikonfirmasi telah menyebar ke negara lain. Beberapa negara di antaranya ialah Vietnam, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, hingga Amerika Serikat. Berbagai langkah telah dilakukan oleh pemerintah China, termasuk mengisolasi kota Wuhan dan Huanggang, serta menghentikan semua penerbangan dan perjalanan darat menuju Kota Wuhan.[]