DIDUGA tidak transparan membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari dana desa, ratusan warga Desa Dolik, Kecamatan Gane Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, protes dan memalang kantor desa dengan kayu, Selasa (26/5).
Akibat aksi protes itu satu orang warga mengalami luka ringan dan sejumlah fasilitas Kantor Desa seperti kaca jemdela, papan nama kantor desa rusak.
Kapolres Halmahera Selatan, AKBP M. Faishal aris saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Unjukrasa warga Desa Dolik yang menamakan diri Forum Peduli Masyarakat Dolik menggelar aksi spontanitas dengan melakukan pemalangan kantor desa, pelemparan dan membakar ban bekas.
“Akis ricuh ini lantaran warga menilai Pemerintah Desa tidak trasparan dalam penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari anggaran dana desa dalam penangan dampak covid-19,” ungkap Faisal Aris, Kamis (28/5)
Menurut Kapolres, sebelumnya kepala desa dan perangkat Desa Dolik telah memberikan sosialisasi dan melakukan pendataan kepada warga mengenai BLT Dana Desa. Kades pun mempersilahkan warga untuk datang ke kantor desa jika masih ada yang kurang jelas.
Namun BLT belum diberikan karena masih menunggu pencairan Dana Desa tahap kedua tersebut. Selain itu, ada beberapa bantuan sosial dari Dinas Sosial yang akan diberikan, sehingga harus dilakukan pemuktahiran data untuk menghindari duplikasi penerimaan bansos. Sehingga harus tertuang dalam keputusan bersama di rapat desa. Tetapi warga tidak bersabar dan mendesak sehingga terjadi aksi massa.
“Untuk pencairan tahap satu Anggaran Dana Desa sudah digunakn dalam proyek padat karya dengan membangun Pagar,” ujar Kapolres.
Hingga saat ini belum ada penetapan tersangka, dikarenakan peyidik perlu keterangan dari saksi-saksi dan menunggu hasil visum korban. (OL-13)
Sumber : https://mediaindonesia.com/read/detail/316447-pendataan-blt-dd-kisruh-kantor-desa-dolik-diamuk-massa
Kategori : Media Eksternal
