Media Eksternal

Penanganan Manula Lebih Baik di Tengah Keluarga


PERHATIAN pemerintah terhadap program rehabilitasi sosial tidak pernah kendur. Salah satu di antaranya ialah penanganan kesejahteraan warga lanjut usia, atau manula, sebagai salah satu kelompok rentan.

“Kementerian Sosial sudah meluncurkan program asisten­si rehabilitasi sosial (atensi). Prog­ram ini menyasar pemberdayaan warga lanjut usia pada ruang lingkup terkecil, yakni ke­luarga,” tutur Direktur Jende­­ral Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat saat berbicara pada acara Peningkatan Kapasitas SDM Balai Lansia Gau Mabaji Gowa, di Yogyakarta, kemarin.

Atensi, lanjut dia, dilaksanakan di level balai dan diterapkan di seluruh daerah. Atensi me­libatkan keluarga dalam pe­rawatan manula sebagai sa­­lah satu kunci memperluas jang­­kauan program.

Berdasar data BPS, Maret tahun lalu, jumlah manula mencapai 9,6% dari total penduduk atau 25,66 juta jiwa. Dari jumlah itu, 27,3% tinggal bersama keluarga, dan 40,6% bersama anak serta cucu.

“Peran keluarga sangat krusial untuk mendukung potensi ma­­nula. Manula bisa dilibatkan dalam pengambilan keputusan atau peng­asuhan bayi dan anak, sekaligus beriringan dengan dukungan dan pendampingan untuk merawat manula,” lanjut Harry.

Ia menambahkan, sebelum jauh-jauh memikirkan peran pe­rawat yang merupakan orang luar dari keluarga, yang jus­tru harus diutamakan ialah dukungan keluarga. “Siapkan perawatan di dalam keluarga, dengan peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap ideal untuk para manula.”

Di Temanggung, Jawa Tengah, sebanyak 75 orang disabilitas intelektual yang telah menyelesaikan pendidikan di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual Kartini menerima ban­­tuan dana ke­man­dirian sebesar Rp2 juta per orang. Bantuan digu­na­kan sebagai modal usaha agar kaum disabilitas dapat mencapai kemandirian. (TS/AT/N-2)

Sumber : https://mediaindonesia.com/read/detail/339756-penanganan-manula-lebih-baik-di-tengah-keluarga

Kategori : Media Eksternal

Related Articles

Back to top button