Luwuk

Mahasiswa dari 3 Kampus Ikuti Mapaba PMII Luwuk Banggai

Foto Penerimaan anggota baru MAPABA PMII Kab. Banggai, Jumat (1/11/2019).
Penerimaan anggota baru MAPABA PMII Kab. Banggai, Jumat (1/11/2019). Foto : Luwuk Today

Luwuk Today, Luwuk – Masa Penerimaan Anggota Baru Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (MAPABA PMII) di laksanakan di Sekretariat Pengurus Cabang (PC) Kabupaten Banggai, sejak Jumat hinga Ahad, 1-3 November 2019.

Sejak berdirinya PMII tahun 1960 hingga sekarang, PMII telah melahirkan kader-kader militan dan berintelektual yang berlandaskan Islam Ahlusunnahwal Jamaah.

Kegiatan MAPABA merupakan progam pendidikan formal awal dalam pengkaderan PMII sebelum PKD dan PKL. MAPABA yang digelar, diikuti oleh 18 mahasiswa yang berasal dari Kampus UNTIKA Luwuk, UNISMUH Luwuk dan juga peserta dari Kampus AMIK NURMAL Luwuk.

Foto Peserta penerimaan anggota baru MAPABA PMII Banggai berjumlah 18 orang mengikuti kegiatan selama dua hari.
Peserta penerimaan anggota baru MAPABA PMII Banggai berjumlah 18 orang mengikuti kegiatan selama dua hari. Foto : Luwuk Today

Ketua umum PMII cabang Kabupaten Banggai, Hasrudin Laseni memberikan sambutannya dalam kegiatan tersebut. Ia berpesan kepada para anggota baru agar mereka selalu semangat dalam berproses, dan berharap anggota baru bisa menjadi contoh yang baik dilingkungannya terutama menjadi contoh yang baik bagi para mahasiswa yang belum ikut PMII.

“Saya pesan kepada sahabat-sahabat semuanya untuk tetap bersemangat dalam menjalani proses di PMII. dan harapan saya sahabat-sahabat semuanya menjadi contoh yang baik bagi para mahasiswa-mahasiswa yang belum ikut PMII dalam hal apa saja seperti selalu aktif dalam setiap perkuliahan”,ujar Hasrudin.

Hasrudin dalam sambutanya menambahkan, bahwa mahasiswa dikenal sebagai kaum intelektual. karena itu ia menyeru kepada anggota baru untuk menjaga budaya intelektual yaitu membaca, diskusi, dan menulis. “Kalian semua adalah mahasiswa yang dikenal sebagai kaum intelektual. oleh karena itu kalian harus melestarikan budaya intelektual yang mungkin budaya itu sekarang mulai terlupakan. Yaitu membaca, diskusi, dan menulis yang merupakan makanan wajib kalian untuk memperkuat keilmuan kalian”, pungkasnya. (Adhen/Luwuk Today)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button