Ombak Tinggi Nelayan di Bengkulu Cuti Melaut
RATUSAN nelayan di tujuh kabupaten/kota di Bengkulu berhenti melaut akibat cuaca ekstrim di Samudera Hindia. Yakni nelayan di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Kaut, Bengkulu Selatan, Seluma, dan Kota Bengkulu, merupakan perairan yang langsung berhadapan dengan samudera Hindia.
Ujang, 43, nelayan di Desa Pondok Kelapa, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu, mengatakan, sudah sepekan terakhir berhenti melaut karena gelombang tinggi dan juga demi keselamatan.
“Nelayan sudah satu pelan terakhir tidak turun melaut mencari ikan akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi di samudera Hindia dapat membahayakan keselamatan,” kata Ujang, Kamis (28/5).
Jika paksakan untuk melaut, lanjut dia, akan berpengaruh terhadap keselamatan dan dalam kondisi seperti ini nelayan jarang mendapatkan ikan.
Saat ini nelayan yang lain banyak yang menganggur dan sambil menunggu cuaca baik sebagian nelayan memperbaiki alat tangkap atau menjadi buruh bangunan.
Buyung, 40, nelayan di Kelurahan Malabero,Kecamatan Teluk Segara,Kota Bengkulu mengatakan, dengan kondisi cuaca yang tak menentu sebagian nelayan lebih baik menepikan perahunya.
“Sumber mata pencarian hidup sehari-hari nelayan hanya menangkap ikan dengan kondisi seperti ini maka penghasilan tidak ada hanya menganggur saja di rumah,” imbuhnya.
Untuk sekali turun melaut, kata dia, dibutuhkan biaya Rp150 ribu untuk BBM dan operasional. Dengan membawa tiga orang nelayan untuk membantu menjaring karena jaring ikan yang dibawa mencapai belasan jaring dengan cara diupah.
Sementara itu, Stasiun BMKG Bengkulu, perkiraan cuaca hujan dan angin kencang saat ini akan berlangsung sampai akhir Mei mendatang. BMKG telah mengimbau kepada nelayan dan masyarakat di Provinsi Bengkulu, agar selalu waspada dan terutama para nelayan untuk sementara tidak melaut. (OL-13)
Sumber : https://mediaindonesia.com/read/detail/316415-ombak-tinggi-nelayan-di-bengkulu-cuti-melaut
Kategori : Media Eksternal