Nasdem DKI Tolak Sekolah Jadi Tempat Karantina Pasien Covid-19
FRAKSI Nasdem DPRD DKI Jakarta menolak usulan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tentang rencana sekolah dijadikan sebagai tempat karantina pasien terinfeksi virus corona (Covid-19). Rencana Pemprov DKI itu justru akan menimbulkan traumatis tersendiri.
Apalagi letak sekolah itu relatif dekat dengan lingkungan warga pasti menjadi polemik, ketakutan tersendiri bagi warga sekitar terutama para remaja dan anak-anak.
Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino, menyatakan hal itu terkait dengan rencana Pemprov DKI Jakarta akan memanfaatkan sekolah menjadi tempat isolasi pasien corona (Covid-19) untuk sementara. Covid-19 tercatat sekarang virus pencabut nyawa dan pembawa maut yang menakutkan bagi seluruh dunia, khususnya Indonesia.
Wibi dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat (1/5), menyebutkan, positif Covid-19 di Jakarta terus meningkat bukannya menurun. Bahkan sekarang sudah menembus angka sebanyak 2.902 kasus.
Lebih ironis lagi ternyata terbanyak terpapar virus corona adalah warga Kelurahan Petamburan, Jakarta Barat.
Menurut Wibi, keresahan masyarakat tertular Covid-19 akan meningkat, jika sekolah dijadikan tempat isolasi. Pasalnya, tidak ada sekolah yang berjauhan dengan permukiman.
“Kita meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencari tempat lain, masih banyak gedung lain di Jakarta untuk mengisolasi pasien corona. Syaratnya, fasilitas itu harus jauh dari masyarakat,” tegas Wibi.
Catatan lebih memprihatinkan lagi yakni terdapat sebanyak 36 mahasiswa Bethel positif Covid-19 dievakuasi ke RS Darurat Wisma Atlet
Dia mengeritik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mestinya jangan hanya memikirkan pasien terinfeksi virus corona 9saja. Tapi perlu juga psikologi masyarakat pun perlu diperhatikan.
Pemprov DKI, kata dia, harus mempelajari cara negara lain melakukan langkah serupa. Pembelajaran itu diperlukan untuk mengatur strategi penanganan virus corona di Jakarta.
“Harusnya kajian dan pencarian akan lokasi yang tepat untuk orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan pasien positif tapi belum ada tanda-tanda terkena Covid-19. Ini jauh lebih bijak dan mengayomi warga Ibu Kota,” ujar Wibi. (OL-4)
Kategori : Media Eksternal