Media Eksternal

Mourinho Berharap Ada Sinar di Ujung Lorong


TIDAK keliru apabila ada meme lucu yang mengatakan, “Ternyata baru tahu bahwa makan dan tidur itu bukan pekerjaan yang mudah.”

Pandemi covid-19 mengubah pola hidup manusia. Di era yang oleh Thomas Friedman dikatakan The world is flat, perjalanan manusia justru harus dibatasi. Duduk dan berdiam diri yang harus kita lakukan sekarang ini sebenarnya melawan kodrat manusia.

Sejarawan Belanda Johan Huiziga menyebutkan manusia itu ialah homo ludens . Ia membutuhkan main, unsur bermain dalam kehidupannya. Bahkan George Kubler dalam bukunya The Shape of Time menyebutkan manusia itu sebagai homo faber , manusia bekerja. Kodrat manusia untuk bekerja guna memenuhi kebutuhan diri dan juga keluarganya.

Satu setengah bulan berdiam di rumah membuat pelatih flamboyan Jose Mourinho tidak tahan. Ia seakan melihat ‘cahaya di ujung lorong’ ketika muncul rencana untuk menggulirkan kompetisi Liga Primer mulai 13 Juni mendatang.

“Kalau diputuskan kompetisi ini berputar kembali untuk menyelesaikan sembilan pertandingan yang masih tersisa, itu baik untuk semua. Ini bagus untuk sepak bola, ini bagus untuk Liga Primer,” ujar pelatih Tottenham Hotspur itu.

Mourinho tidak terlalu khawatir meski pertandingan di Stadion Tottenham Hotspur tanpa ada penonton. “Dengan kamera-kamera yang dipasang di pinggir lapangan, dengan tayangan langsung televisi ke rumah-rumah, pertandingan tetap akan disaksikan jutaan orang. Itu artinya stadion itu bukan kosong tanpa penonton sama sekali,” jelas pelatih asal Portugal itu.

Untuk menjaga suasana kedekatannya dengan sepak bola, Mourinho tidak tinggal bersama keluarga di pusat Kota London. Pelatih yang dijuluki ’The Special One’ ini memilih tinggal di apartemen yang dekat Stadion Tottenham Hotspur bersama tiga rekan pelatihnya: Carlos Lalin, Nuno Santos, dan Ricardo Formosinho.

Mourinho menunggu kapan bisa mulai kembali melatih. Ia sangat ingin segera mengetahui kondisi tiga andalannya: Harry Kane, Moussa Sissoko, dan Steven Bergwijn yang dilaporkan sudah pulih dari cedera panjang. “Saya memang diberi tahu bahwa mereka sudah mulai pulih. Namun, karena tidak bisa berlatih, saya belum tahu kondisi mereka sebenarnya.

Mereka pun tidak tahu apakah benar-benar sudah pulih. Kita masih harus menunggu sampai benar-benar sudah bisa berlatih bersama kembali.’’

Takut

Sementara Mourinho begitu antusias menyambut bergulirnya kembali Liga Primer, bintang Manchester City, Sergio Aguero, justru merasa khawatir. Ia takut terpapar covid-19 dan kemudian menulari anggota keluarga ketika pulang dari lapangan.

“Mayoritas pemain sangat khawatir karena mereka memiliki keluarga, mereka punya anak, bahkan ada di antara mereka yang masih punya bayi,” kata pemain asal Argentina itu kepada stasiun televisi El Chiringuito.

“Saya yakin ketika kami kembali ke lapangan, saya membayangkan semua akan merasa tegang, semua akan sangat berhati-hati, dan kalau ada di antara yang sakit akan langsung bertanya ‘apa yang terjadi di sana?’ Itu benar-benar membuat saya takut,” kata bekas menantu mahabintang Diego Maradona itu.

Dengan sekitar 165 ribu warga Inggris yang terinfeksi dan 26 ribu yang meninggal dunia, Inggris merupakan salah satu negara Eropa yang paling parah menderita covid-19. Apalagi, Perdana Menteri Boris Johnson merupakan salah satu yang terinfeksi dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit di London.

Beruntung dia bisa pulih dan mulai kembali bekerja. Aguero merasa bahwa semua orang tidak boleh mainmain dengan virus ini. Ia paling khawatir terhadap orang yang tanpa gejala, tetapi menjadi carrier karena bisa menyebarkan virus ke orang lain.

“Sekarang ini banyak orang yang sebenarnya sudah terpapar covid-19, tetapi tidak merasakan gejala apa-apa. Orang ini akan bisa menulari kita tanpa kita menyadarinya. Sepanjang belum ditemukan vaksin untuk virus ini, kita akan berada dalam bahaya,” tutur Aguero.

Ribut pesta kemenangan

Dengan hanya membutuhkan dua kemenangan lagi, Liverpool merupakan klub yang paling berpeluang memenangi Liga Primer musim ini. Pesta besar akan terjadi di Anfield apabila the Reds menjadi juara. Namun, belum lagi kompetisi kembali diputar dan gelar juara pun belum di tangan, kehebohan sudah terjadi di Liverpool. Pasalnya, rencana pesta kemenangan akan menjadi penyebab penyebaran covid-19.

Wali Kota Liverpool Joe Anderson sangat khawatir apabila klub kotanya menjadi juara. Para pendukung fanatik Liverpool pasti tidak akan tertahankan untuk datang ke Anfield dan merayakan pesta kemenangan yang sudah 30 tahun mereka tunggu.

“Ribuan orang pasti akan berkumpul di Anfield. Mereka yang sedang mabuk kemenangan pasti tidak mau mendengar lagi apa yang kami sampaikan untuk menjaga jarak dan menjalankan protokol kesehatan,” kata Anderson.

“Petugas kepolisian sangat mengkhawatirkan ini, demikian pula petugas kesehatan. Saya sangat berharap pemerintah pusat dan Liga Primer memperhatikan kekhawatiran kami ini,” imbuhnya dalam wawancara dengan BBC. 

Pernyataan wali kota yang tidak didiskusikan terlebih dahulu dengan pihak klub dan juga persatuan suporter menimbulkan kekecewaan.

“Kami sangat menyadari bahaya yang dihadapi, tetapi kami sungguh kecewa dengan keterangan Wali Kota Joe Anderson kepada media,” bunyi pernyataan pihak Liverpool.

Pihak Liverpool mengaku sudah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan pimpinan para supporter. Mereka mencoba mengatur agar jangan sampai perayaan pesta kemenangan nanti melanggar protokol kesehatan. 

Sejauh ini, semua pihak sepakat untuk bersama-sama menjaga keselamatan. Para suporter sudah merancang bagaimana tetap bisa menjaga jarak satu dengan yang lainnya. Semua kesepakatan yang dibuat selalu disampaikan kepada wali kota dan pejabat polisi di Liverpool.

“Tidak ada bukti yang nyata bahwa kami tidak mengindahkan protokol kesehatan. Kami selalu siap untuk bekerja sama guna mencegah berbagai hal yang tidak diinginkan,” tambah pihak klub.

Wali Kota Liverpool meminta semua pihak tidak salah menangkap pesan yang ingin ia sampaikan. Sebagai wali kota, ia sangat senang Liverpool bisa menjadi juara Liga Primer musim ini. “Mohon jangan salah me ngerti. Ini bukan hanya masalah Liverpool. The Reds pantas memenangi kompetisi musim ini, pantas untuk dinobatkan menjadi juara Liga Primer. Namun, ini merupakan

masalah kesehatan, masalah keselamatan, masalah jiwa manusia. Sepak bola harus ditempatkan setelah semua itu,” ujarnya penuh harap.

Covid-19 membangun kesadaran kita bersama tentang bahaya virus kecil yang bisa mematikan. Kita dituntut mengubah sikap keseharian dengan lebih peduli pada kebersihan. Namun, kita pun tidak bisa diam karena hidup ini harus terus berlanjut. Kita harus tetap bisa melihat masih ada cahaya di ujung  lorong.

 

Sumber : https://mediaindonesia.com/read/detail/309513-mourinho-berharap-ada-sinar-di-ujung-lorong

Kategori : Media Eksternal

Related Articles

Back to top button