Meski Pandemi, Pendapatan UMKM yang Gunakan E-commerce Naik 160%
PANDEMI dimaklumi membawa kemunduran bagi banyak usaha, termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Namun nyatanya tidak sedikit pula UMKM yang justru meraih peningkatan pendapatan dan produktivitas.
Hal ini terlihat dari hasil riset yang dilakukan oleh Sea Insights unit kerja SEA yang berfokus pada penelitian dan kebijakan publik serta perkembangan ekonomi digital di Asia Tenggara dan Taiwan.
Hasil studi oleh Sea Insights yang bertajuk “Data Digitalisasi Selamatkan UMKM Indonesia” yang didukung oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, merangkumkan bentuk adaptasi yang dilakukan para pelaku usaha untuk menata kembali di masa new normal.
Penelitian dari Sea Insights menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata UMKM Indonesia yang mengadopsi e-commerce meningkat lebih dari 160% dan peningkatan produktivitas 110%.
“Data studi ini ditujukan untuk memberikan pengertian yang mendalam terhadap laju perkembangan ekonomi digital dan pemanfaatan digital di Asia Tenggara khususnya di Indonesia kepada kalangan publik selama masa pandemi ini,” ujar Pandu P Sjahrir, Presiden Komisaris Sea Group, melalui rilis yang diterima, Kamis (2/7).
Metodologi survei dijalankan kepada 20 ribu anak muda usia 16 hingga 35 tahun, 2.200 diantaranya adalah pelaku usaha serta dilakukan melalui platform Garena dan Shopee selama periode Juni 2020, selaku anak perusahan dari Sea.
UMKM di Indonesia telah aktif beradaptasi dalam menghadapi tantangan besar selama pandemi. Tiga tantangan UMKM selama masa pandemi ini meliputi pasokan, cash flow dan permintaan.
Para pelaku usaha yang bekerja dari rumah memiliki hambatan utama yakni biaya internet yang mahal dan tidak stabil. Faktor lainnya adalah tetap dirasa perlu interaksi fisik dengan konsumen.
Dalam kaitannya dengan cash flow, pendanaan modal eksternal seperti bantuan pemerintah dan pinjaman online menjadi lebih penting bagi para pelaku usaha untuk menghadapi tantangan cash flow .
Pandu berharap Data Digitalisasi UMKM Indonesia periode Juni 2020 dapat membantu memberi gambaran jelas dan mempercepat transformasi digital berkelanjutan bagi UMKM di Indonesia.
“Terutama agar terjadinya kolaborasi di berbagai sektor yang tentunya perlu dukungan penuh dari pemerintah,” kata Pandu.
Sekitar 70% pelaku usaha mengakui bahwa mereka akan terus memanfaatkan media digital melalui e-commerce (berjualan dan berbelanja) dan media sosial. Oleh karenanya, transformasi digital menjadi suatu kebutuhan untuk mengembangkan usaha.
Pelaku usaha mengubah strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan. Sebanyak 45% pelaku usaha muda berjualan lebih aktif di platform e-commerce, 1 dari 5 merupakan pengguna baru e-commerce.
Pelaku usaha ini meliputi industri rumahan dan pelajar wirausaha yang membantu ekonomi keluarga, dalam sektor retail, pertanian maupun kesehatan. Beberapa UMKM mengubah strategi produksi dan jenis barang untuk memenuhi permintaan pasar yang dinamis. Beberapa pelaku usaha mulai memproduksi barang yang populer seperti masker dan hand sanitizer. (M-1)
Kategori : Media Eksternal