Memberdayakan UKM dengan Kampanye dan Produksi Masker
Perempuan Tangguh Indonesia (PTI) menyelenggarakan re-launching program Kampanye Penggunaan Masker tepat pada May Day.
“Dalam program ini, kami bergerak untuk tidak saja menganjurkan pemakaian masker kepada masyarakat, tetapi juga turut menopang perekonomian rakyat dengan memfasilitasi UKM di berbagai kota untuk memproduksi masker secara masif,” kata koordinator kampanye Masker PTI, Lisa Zen Purba, Jumat (1/5)
Masker yang diproduksi, lanjutnya, akan dipasarkan dengan konsep solidaritas sosial. “Artinya masyarakat yang mampu akan membeli masker. Dengan pembeliannya itu mereka juga mendonasikan satu masker lain untuk dibagikan PTI kepada masyarakat yang kurang mampu,” tambahnya.
Masker yang dijual PTI adalah masker yang diproduksi 26 konveksi rumahan. Ada 200 perempuan penjahit di Jakarta, Bandung Raya, Bogor, Tasikmalaya, dan Garut yang terlibat.
Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja RI, pandemi covid-19 ini menyebabkan setidaknya 2,8 juta pekerja kehilangan pekerjaannya.
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tertinggi terjadi pada industri padat karya, di antaranya industri manufaktur terutama industri pakaian jadi (garmen).
“Dari hasil riset kami didapatkan data lebih dari 75% pekerja garmen adalah perempuan. Mereka ada yang dirumahkan atau di PHK tanpa kompensasi yang cukup, sehingga mereka terancam rawan pangan,” papar Lisa.
Selain melakukan kampanye penggunaan masker, PTI juga akan memulai program kampanye untuk mendesak pemilik brand atau buyer internasional terutama produk garmen (seperti H&M, Zara, GAP, dan banyak lainnya) agar tidak serta merta mencabut dan membatalkan seluruh order terhadap pabrik-pabrik subkontrak mereka di Indonesia.
“Kampanye ini berhasil untuk Bangladesh, dan akan mulai kita launching di Indonesia, sebagai upaya kita untuk mendukung pemerintah melakukan pemulihan ekonomi pasca covid-19 nanti,” jelas Koordinator Umum TPI, Myra Winarko.
Dede Radinal, Koordinator Program PTI, menjelaskan bahwa PTI berencana untuk terus memperbesar produksi masker dengan melibatkan semakin banyak UKM. Selain itu, juga dengan memperluas pemasaran dan gerakan solidaritas sosial melalui Warga Negara Indonesia yang berada di luar negeri (diaspora).
“Kami telah membangun jaringan dengan diaspora Indonesia di Amerika Serikat. Kita berharap, gerakan Perempuan Tangguh Indonesia tidak akan berhenti sebagai pendistribusi bantuan sembako, alat kesehatan untuk rumah sakit, dan warung nasi saja, tetapi kita juga melakukannya dalam konteks membangun ketahanan ekonomi masyarakat agar mempermudah economic recovery yang apabila hanya dilakukan pemerintah, tentu saja akan sangat berat,” ungkapnya.
Beberapa tokoh publik, antara lain Yenny Wahid, Chelsea Islan, dan Tompi telah berpartisipasi di dalam gerakan kampanye pemakaian masker yang sebenarnya telah dimulai oleh PTI sejak bulan Maret lalu. Selain itu, ada Once Mekel, Susi Susanti, dan Alan Budikusuma.
Sumber : https://mediaindonesia.com/read/detail/309456-memberdayakan-ukm-dengan-kampanye-dan-produksi-masker
Kategori : Media Eksternal