Nasional

Masya Allah, Ceramah UAS Dihadiri 7000 Jama’ah dan Ditonton 15 Ribu Viewer

Foto Sekitar 7000 orang hadir dalam acara ceramah UAS. Sedangkan ketika ditayangkan secara streaming tayangan itu di saksikan sekiat 15.000 viewer. Luar biasa. Alhamdulillah,’’ kata Rektor UII, Fathul Wahid.
Sekitar 7000 orang hadir dalam acara ceramah UAS. Sedangkan ketika ditayangkan secara streaming tayangan itu di saksikan sekiat 15.000 viewer. Luar biasa. Alhamdulillah,’’ kata Rektor UII, Fathul Wahid. Foto:Net

Luwuk.today, Yogyakarta –Ulama muda millenial Ustadz Abdul Shomad (UAS) menyampaikan kajian pada Seminar Moderasi Islam di Aula Masjid Kampus Terpadu ‘Ulil Albab’ Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Sabtu (12/10/2019).

Selama lebih kurang dua jam dari pukul 13.00-15.00 WIB Ulama muda yang biasa disapa UAS ini berbicara tentang Integrasi Islam dan Ilmu Pengetahuan.

Meski sempat mendapatkan penolakan di salah satu kampus di Yogyakarta animo masyarakat dan mahasiswa cukup tinggi untuk menghadiri ceramah da’i yang juga dosen UIN Suska Riau ini. Terbukti 7000-an jama’ah memadati Aula kampus UII dan 15.000 viewer menyimak via streaming.

‘’Alhamdulillah acara kajian atau seminar bertajuk Islam dan Ilmu Pengetahuan berlangsung sukses. Sekitar 7000 orang hadir dalam acara tersebut. Sedangkan ketika ditayangkan secara streaming tayangan itu di saksikan sekiat 15.000 viewer. Luar biasa. Alhamdulillah,’’ kata Rektor UII, Fathul Wahid.

Menurut Fathul, pemaparan UAS tentang integrasi ajaran Islam dengan ilmu pengetahuan menarik dan ilmiah. Ia juga mengakui, UAS terbukti hebat. Kajiannya serius dan segar karena diselipi sedikit humor.

’’Format yang kami susun kepada UAS adalah bukan ceramah, tapi seminar. Jadi UAS membawakan kajiannya dengan membawakan power point dan makalah yang teah disiapkannya. Di sini UAS terbukti hebat, mampu menjelaskan hal yang rumit dan berat menjadi ringan dan mudah dipahami.” Jelasnya.

UAS menyatakan bahwa antara Islam dan ilmu pengetahuan tak bisa dipisahkan satu sama lain. Ia juga menampik anggapan bahwa ceramahnya tidak ilmiah.

‘’Siapa bilang saya ceramah saya tidak ilmiah. Saya tidak bisa karena bukan pada tempatnya. Undang saya ke universitas maka saya akan bicara secara ilmiah,’’ kata UAS usai seminar.
Dalam Islam validitas keilmuan itu utama dan sangat penting. Dan ini sudah dipraktikan dalam seluruh masa perjalanan agama Islam. Ia mencontohkan konsep validitas ilmiah dalam ilmu hadis.

’’Ini misalnya dalam penyusunan hadits yang harus valid sampai ke nabi. Ini dipraktikan, misalnya dipraktikan oleh KH Hasyim Asy’ari yang setiap Ramadhan dahulu selalu memberikan kajian tentang hadis. Di sini semua jelas validasi dan rangkaian sanadnya,’’ jelasnya.

Ia berharap melalui intehrasi Agama dan Ilmu pengetahuan di UII akan lahir sosok penerus Al Khawarizmi, Ibnu Rushd, Ibnu Khaldun, para ahli hadis dan ulama. “Nanti akan lahir orang alim dan arif,’’ tegasnya.

“Kejayaan Islam akan datang kembali dengan kemajuan ilmu pengetahuan,’’ pungkasnya. []

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button