Manggarai Terancam Hilang Akibat Rencana Pembangunan Pabrik Semen
GURU Besar Ilmu Sosiologi UI, Robert Lawang, memberi peringatan serius kepada Bupati Manggarai Timur, Andreas Agas, menyusul adanya rencana pembangunan pabrik semen di wilayah itu. Sebagai sosiolog, Robert mengingatkan Agas tentang bahaya hilangnya ‘Tanah Manggarai’ jika rencana pembangunan pabrik semen tersebut tetap dilanjutkan.
Kata Robert, pabrik semen baru menambah proses hilangnya Manggarai. Yang dia maksud dengan Manggarai di sini menunjuk pada Manggarai Raya sebagai satuan sosial – budaya – histori – geografik yang utuh, yang sekarang secara administrative terbagi menjadi kabupaten Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur.
Baca juga: Jokowi Minta Protokol Tatanan Normal Baru Disosialisasikan Masif
Dijelaskan Robert, pada tahun 1980-an dia pernah melontarkan isu demanggaraisasi, yaitu suatu proses dari dalam masyarakat Manggarai sendiri (faktor internal) yang menjauhkan hidup mereka dari nilai-nilai dasar kemanggaraian seperti pengetahuan tentang adat istiadat, penggunaan bahasa Manggarai yang baik dan benar, hilangnya wibawa tu’a teno (tokoh adat) karena sertifikasi tanah, atau hilangnya wibawa tu’a golo karena sistem pemerintahan desa, hilangnya ritus-ritus adat agama lokal karena pengaruh katolisisme, dan kadang-kadang berkurangnya rasa identitas kampong dan sebagainya.
“Dan sekarang prosesnya sudah lebih cepat lagi, karena selain faktor internal, bekerja pula faktor eksternal dalam bentuk penetrasi laten dan manifest terkait dengan penguasaan peta bumi Manggarai beserta isi perutnya yang sudah didata melalui teknologi digital,” kata Robert melalui salinan surat terbuka yang diterima Media Indonesia , Rabu (27/5) malam.
Menurut Robert, walaupun teknologi digital memungkinkan apa saja bisa diakses, tetapi tetap ada keterbatasan karena adanya password yang melarang orang lain untuk mengakses sehingga Manggarai (atau mungkin daerah lainnya juga) praktis sudah menjadi “milik” orang lain yang potensial bisa jadi komoditas yang tidak bisa dikendalikan oleh orang Manggarai sendiri.
Selain itu, faktor eksternal manifest juga menunjuk pada penguasaan asset oleh orang luar melalui pembelian yang dimungkinkan sistem sertifikasi nasional, atau oleh sistem manipulasi yang dibenarkan secara adat atau secara administrative kependudkan melalui kawin mawin dengan orang luar.
“Ini hasilnya sudah jelas, tak terhitung tanah di Manggarai sudah beralih tangan, yang dalam Bahasa Ingris lebih tepat menggambarkan kondisi yang disebut alienated, tanah sudah menjadi milik orang asing yang dapat diapakan semaunya,” lanjut dia.
Dikatakan Robert, dalam perspektif yang lebih luas, tanah di Manggarai yang alienated itu tidak lagi merupakan komponen struktural Manggarai. “Dan Ini bukan sekedar demanggaraisasi lagi, melainkan lebih dari itu, dia hilang,” tukasnya.
Dalam kaitan itu, dijelaskan Robert, pabrik semen dan tambang bahan baku semen di Luwuk dan Lingko Lolok desa Satar Punda akan menghilangkan ribuan hektar lahan secara sah menurut undang-undang Negara Indonesia. Pengalihan itu, kata dia, pasti berdampak pada hilangnya struktur sosial budaya Manggarai.
“Dengan proses pabrik semen yang massif, efektif, dan efisien proses pelenyapan akan berlangsung cepat. Selain itu, sebetulnya dia bersifat anti Indonesia. Inikah Pembangunan Desa, atau inikah Pembangunan Indonesia itu?” kata Robert.
Bukan hanya itu, Pabrik semen melenyapkan struktur sosial budaya Manggarai karena identitas Manggarai muncul dari dan berkembang dalam kesatuan antara permukiman yang disebut golo, satuan agrarian tradisional yang disebut lingko, keturunan patrilineal yang disebut wa’u yang menguasai golo dan lingko itu.
“Dan menghilangkan satu saja dari ketiganya, sama dengan menghancurkan struktur sosial karena Pabrik Semen akan menghilangkan kedua lingko dan golo eksistensi struktur sosial Manggarai hanya ada pada orang yang pro Pabrik Semen tanpa akar, karena tanah sudah tidak ada lagi. Dalam prediksi saya, tidak saja lingko dan golo akan lenyap melainkan juga wa’u . Karena itu pula, Bhineka Tunggal Ika akan teracam secara pelan-pelan,” pungkasnya. (OL-6)
Kategori : Media Eksternal