Kembali, Petani Lobu Jadi Korban Cuttingan pembuatan Jalan
Luwuk.today, luwuk – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banggai, Lakukan rapat dengar pendapat terkait kasus ganti rugi tanaman petani akibat buangan Cuttingan pembuatan Jalan, yang di hadiri oleh beberapa Pegawai Dinas Prasarana Umum (PU), dan Masyarakat Kecamatan Lobu, di Gedung DPRD Kabupaten Banggai. Senin (25/11/19). Pukul 14.30 WITA.
Hearing Tersebut di Pimpin Lansung oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Komisi I (Satu) Kabupaten Banggai, Masnawati Muhamad.
Dalam Agenda ini, Masyarakat Kecamatan Lobu berharap agar ada Kesepakatan untuk dilakukanya ganti rugi terhadap tanaman petani yang terkena buangan Cutting Tanah pembuatan jalan, tanaman tersebut antara lain, Cengkeh, Durian, dan Langsat.
“Kami berharap dalam agenda ini dapat membuahkan kesepakatan untuk dilakukan ganti rugi terhadap tanaman kami yang terkena tanah buangan Cutting pembuatan jalan, mengingat tanaman ini adalah harapan masa depan bagi kami para Petani”.tutur salah satu warga yang ikut dalam rapat.
Menurut kesaksian warga dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD. Kab. Banggai, terdapat tanaman produktif warga tidak lagii bisa berproduksi akibat buangan atas cuttingan tanah untuk pembuatan jalan. Upaya konfirmasi terhadap pelaksana pekerjaan project jalan pun sudah dilakukan oleh warga.
Hingga Rapat berakhir pada Pukul 16:00 WITA, tidak menemui hasil konkrit. Oleh karena keterangan Dinas terkait tidak memberi penjelasan untuk penyelesaian permasalahan.
Terpisah, Ketua Komisi I (Satu) DPRD Kabupaten Banggai, Masnawati mengatakan, memutuskan untuk menjadwalkan rapat kembali bersama Dinas terkait untuk mencari solusi pada Petani atas permasalahan yang ada.
” Nanti, akan kami jadwalkan kembali pertemuan sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini bersama Dinas terkait untuk mencari solusi pada petani atas permasalahan yang ada.”tutur Masnawati.
Hingga saat ini Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banggai tidak memberikan Klarifikasi terkait jadwal pertemuan, untuk kemudian melakukan pertemuan.(adhen)