Kejujuran itu Mahkotanya Akhlak
TERSEBUTLAH seorang polisi bernama Hoegeng. Karena kejujurannya, nama Hoegeng tercatat dalam sejarah Indonesia sebagai seorang polisi yang jujur dan antisuap.
Hoegeng tidak takut dengan pemerintah. Sampai dipecat pun tidak masalah. Karena kejujurannya, nama Hoegeng pernah disebut-sebut Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Gus Dur menyebut bahwa di Indonesia hanya ada dua polisi yang jujur dan tidak bisa disuap, Hoegeng dan polisi tidur.
“Itu dulu guyonane Gus Dur karena waktu itu banyak polisi yang tidak jujur. Enggak tahu kalau sekarang, masih seperti itu atau sudah berubah,” ujar pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin, Leteh, Remang, Jawa Tengah, A Mustofa Bisri, saat Ngaji Pasanan, pekan lalu.
Gus Mus, sapaan karibnya, mencontohkan sosok polisi Hoegeng saat mengulas tentang kejujuran. Sebagai referensi, ia juga menyertakan kitab Akhlaq al-Muslim ‘Alaqotuhu bi al-Mujtmak, sebuah kitab yang membahas tentang perilaku muslim dalam berinteraksi di masyarakat, karya Syaikh Wahbah az-Zuhaily, seorang ulama di Suriah.
“Kejujuran merupakan mahkotanya akhlak dan mereka yang melakukannya akan selalu dikenang. Kebalikannya, bohong. Salah satu sifat kemunafikan, tanda kegelisahan, dan ketakutan,” ujar Gus Mus.
Kitab Akhlaq al-Muslim ‘Alaqotuhu bi al-Mujtmak ini diajarkan Gus Mus setiap habis salat tarawih. Menurut Gus Mus, kejujuran memang penting dan menjadi landasan dalam pergaulan sehari-hari. Oleh karena itu, dalam kitab ini kejujuran disebut sebagai mahkotanya akhlak.
Kejujuran penting dalam pergaulan sehari-hari bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan juga untuk orang lain. Ketika bisa berlaku jujur, hasilnya orang akan percaya, dan itu menjadi kunci kesuksesan, seperti dakwah Nabi Muhammad SAW.
“Beliau jujur pada diri sendiri dan jujur pada orang lain. Itu salah satu kunci kesuksesan beliau,” katanya.
Orang jujur jiwanya akan tenang dan penuh kedamaian, berbeda dengan kebohongan yang malah mengakibatkan keraguan. Seperti hadis Nabi Muhammad SAW, “Tinggalkanlah sesuatu yang meragukan dan ambillah yang tidak meragukan. Sesungguhnya kejujuran itu ketenangan dan bohong itu ragu-ragu.”
Fondasi agama
Kejujuran menjadi dasar kehidupan. Kejujuran ialah fondasi agama. Kejujuran ialah cara atau jalan untuk kebangkitan umat. Kejujuran tidak hanya untuk kebaikan diri sendiri, tapi juga untuk orang lain. Jujur ialah amanah, sebaliknya, bohong itu khianat.
“Kebalikannya, bohong itu jelek semuanya, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain,” cetusnya.
Nilai kejujuran sifatnya utuh, tidak bisa dibagi-bagi, dan tidak bisa berubah-ubah. “Jadi, tidak bisa kita itu setengah jujur, sepertiga jujur, atau seperempat jujur. Dan jujur juga tidak bisa berubah-ubah,” jelas Gus Mus.
Pun orang-orang yang jujur akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah di akhirat nanti. (H-2)
Sumber : https://mediaindonesia.com/read/detail/309518-kejujuran-itu-mahkotanya-akhlak
Kategori : Media Eksternal