Kab. Banggai Masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019, Dintara 3.156 Peserta


Luwuk Today, Semarang– Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) menggelar Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (SINOVIK) tahun 2019.
Kompetisi tersebut diikuti oleh 3.156 peserta dari lingkungan Kementerian / lembaga, pemda, BUMN dan BUMD yang kemudian dilakukan seleksi administrasi sehingga terpilih 1.627 proposal.
Top 99 adalah inovasi terbaik yang terpilih dari 3.156 inovasi yang mengikuti kompetasi yang dilaksanakan Kemenpan-RB secara nasional.
Ajang Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik merupakan bentuk apresiasi Pemerintah terhadap Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah atas keberhasilan dalam membina inovasi pelayanan publik untuk masyarakat.
Sangat membanggakan, Kabupaten Banggai masuk pada Top 99 SINOVIK 2019 tersebut, yang digelar Kamis (18/7/2019). Adapun inovasi yang diapresiasi dan masuk dalam Top 99 adalah Gerakan Moral PINASA dan Inovasi Posyandu Prakonsepsi.
- Inovasi PINASA (Piana Sampah Ala), merupakan gerakan moral berbasis kearifan lokal dan budaya untuk memberikan keteladanan dan motivasi serta menumbuhkan rasa tanggung jawab bagi masyarakat agar terlibat langsung menjaga kondisi lingkungan bebas sampah sehingga terwujud masyarakat yang berprilaku hidup bersih dan Sehat ( PHBS). PINASA yang merupakan singkatan dari “Piana Sampah Ala (lihat sampah ambil)”, Inovasi tersebut dilakukan oleh Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan Kab Banggai.
2. Inovasi Posyandu Prakonsepsi, Posyandu prakonsepsi adalah inovasi untuk memberikan pendampingan kepada wanita prakonsepsi untuk meningkatkan asupan gizi kepada calon ibu dan ibu hamil, guna menekan penyebab kematian ibu dan bayi serta angka prevalensi stunting. Inovasi tersebut dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Menpan-RB Syafruddin, yang diterima Wakil Bupati Banggai H. Mustar Labolo (mewakili Bupati Banggai).
Tujuan terselenggara kompetisi ini, menurut Menpan-RB Syafruddin ialah sebagai sarana percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik. “Tujuan dari terselenggaranya kompetisi ini adalah sarana percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik, karena trend lahirnya kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat sehingga perlu Inovasi dan pelayanan yang cepat dalam segala aspek,” kata Syafruddin.
(Ihsan Laidi/Luwuk Today)
Baca Juga. Terpukau Keindahan Laut Luwuk Banggai, Menteri Susi Betah Ikuti Festival Pulo Dua Selama 4 Hari