Nasional

Jokowi: Hukum Harus Mendorong Keberanian untuk Berinovasi dan Pecahkan Persoalan Bangsa

Foto reformasi hukum yang dilakukan harus mampu memberikan jaminan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dan dapat mengakselerasi program-program strategis untuk kesejahteraan. Hukum harus mendorong keberanian untuk berinovasi dan pecahkan persoalan bangsa
Reformasi hukum yang dilakukan harus mampu memberikan jaminan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dan dapat mengakselerasi program-program strategis untuk kesejahteraan. Hukum harus mendorong keberanian untuk berinovasi dan pecahkan persoalan bangsa. Foto:Net

Luwuk.today, Jakarta – Dalam rapat terbatas pada Kamis, 31 Oktober 2019 Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa reformasi hukum yang dilakukan harus mampu memberikan jaminan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dan dapat mengakselerasi program-program strategis untuk kesejahteraan. Hukum harus mendorong keberanian untuk berinovasi dan pecahkan persoalan bangsa.

Menurut dia, Peningkatan pelayanan publik menuntut adanya terobosan dan inovasi-inovasi baru dalam upaya memecahkan segala persoalan bangsa. Maka itu, hukum harus memberikan keberanian dan dorongan untuk berinovasi dan ditegakkan sebagaimana mestinya.

“Instrumen dan aparat hukum kita harus mendukung program-program strategis pemerintah dalam memecahkan permasalahan bangsa, memberikan keberanian kepada para pelaku usaha, memberikan dorongan keberanian kepada BUMN dan birokrasi untuk berinovasi,” ujar Jokowi dalam.keterangan tertulis yamg diterima, Sabtu (2/11/19)

Ia melanjutkan, seringkali banyak pihak yang justru tersandung hukum oleh karena terobosan yang dilakukannya untuk menjalankan program strategis. Akibatnya, banyak yang kini merasa enggan untuk menjalankan terobosan baru dalam mendukung proses pembangunan.

“Yang jelas-jelas tidak ada niat jahatnya (melawan hukum) jangan dicari-cari kesalahannya. Tapi jika ada niat jahatnya (melawan hukum) ya silakan diselesaikan,” tuturnya.

Kepala Negara juga menyampaikan bahwa banyak investor di dalam negeri, termasuk di dalamnya ialah BUMN, yang merasa khawatir kepada aparat hukum untuk menjalankan program yang memang dibutuhkan negara. Seperti pembangunan kilang minyak, yang dibutuhkan untuk mengurangi impor migas, yang terhenti di tengah jalan karena ketakutan tersebut.

Presiden menyebut bahwa memang banyak pihak yang tidak senang dengan adanya rencana pembangunan kilang minyak dimaksud agar dapat terus menangguk keuntungan dari impor yang mereka lakukan.

“Ini tolong juga jangan sampai terjadi lagi dicari-cari kesalahan sehingga program yang harusnya bisa kita selesaikan berhenti di tengah jalan gara-gara memang banyak orang yang enggak senang terhadap pembangunan itu,” ucapnya.[far]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button