Jaga Persawahan Perda Diterbitkan
KONSISTENSI menjaga ketahanan pangan terus dilakukan di daerah. Di Sumatra Barat, salah satu langkah yang dilakukan ialah menetapkan perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan.
Kemarin, pemerintah provinsi dan DPRD sepakat mengesahkan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.
“Perda ini akan menjadi payung untuk diteruskan di tingkat kota dan kabupaten,” ungkap Sekretaris Komisi II DPRD, Nurkhalis Dt Bijo Rajo.
Ia menjelaskan perda ini merupakan upaya agar lahan pertanian di Sumatra Barat tidak terus berkurang. Alasannya, jika tidak ada regulasi yang mengatur, lahan pertanian di wilayah itu akan banyak dialihfungsikan menjadi kawasan perumahan, toko, dan industri. Dampaknya akan memengaruhi produksi pertanian ke depan.
“Saat ini, memang Sumbar surplus beras. Tapi, pengalihan lahan pertanian menjadi peruntukan lain akan membuat produksi berkurang,” tandasnya.
Salah satu pasal dalam perda itu ialah pemilik lahan pertanian hanya boleh mengalihkan lahan untuk rumah dan peruntukan lain seluas 400 meter persegi.
Tiga kali panen
Di Sumatra Selatan, Gubernur Herman Deru juga tidak pernah lelah memacu semangat petani untuk terus menanam. Tahun ini, petani di daerah itu sudah dua kali tanam dan panen meski di musim kemarau.
Puas? Bagi Herman Deru, belum. “Saya ingin tiga kali. Untuk itu, pemprov mendorong pemanfaatan teknologi pertanian. Pemprov juga memberikan bantuan alat pertanian untuk petani,” tegasnya.
Bukan hanya alat pertanian, dia memastikan distribusi pupuk aman bagi petani. “Saya mau tiga kali panen sehingga produksi beras semakin meningkat. Kita akan lakukan semua daya dan upaya.”
Tahun lalu, petani di Sumsel bisa panen hingga 4,5 juta ton gabah kering giling (GKG). Tahun ini, targetnya dinaikkan menjadi 4,9 ton GKG. Sampai Agustus, panen sudah mencapai 2,9 ton GKG.
Sementara itu, saat berkunjung ke Rokan Hilir, Riau, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Komisaris Jenderal Agus Andrianto juga menyemangati warga untuk terus menjaga ketahanan pangan. Selain memberikan bansos, dia menyerahkan bantuan benih dan melakukan panen palawija bersama petani.
“Komitmen Polri ialah mewujudkan Kampung Tangguh Nusantara dan Program Jaga Kampung untuk menyiapkan ketahanan pangan. Mari kita berdiri sendiri, tidak bergantung impor, bergandengan mencari solusi ketahanan pangan,” tandasnya.
Demi ketahanan pangan, petani di Desa Randusari, Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, kompak menanam pohon pisang di persawahan bersama padi.
Alhasil, desa itu telah mampu mengirim pisang dan berbagai produk olahannya ke sejumlah daerah.
“Semoga ke depan, mereka bisa ekspor. Saya yakin dengan peningkatan kualitas dan olahan yang bagus, ekspor bisa dilakukan,” kata Bupati Hj Idza Priyanti. (YH/DW/RK/JI/CS/JS/N-2)
Sumber : https://mediaindonesia.com/read/detail/339761-jaga-persawahan-perda-diterbitkan
Kategori : Media Eksternal