Isolasi Mandiri Bisa Kurangi Beban Faskes
KEPUTUSAN Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang membolehkan warga mampu untuk menjalani isolasi mandiri di rumah dinilai tepat. Upaya itu diyakini bisa mengurangi beban fasilitas kesehatan, seperti Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, RS, dan gelanggang olahraga (GOR) yang selama ini digunakan untuk menampung pasien covid-19 tanpa gejala.
Hal itu dikemukakan Ketua Komisi D DPRD DKI Ida Mahmudah dan Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Rani Mauliani saat dihubungi dalam kesempatan terpisah, kemarin. Keduanya menilai isolasi mandiri bagi warga mampu dan rumah yang layak untuk isolasi bisa menjadi alternatif.
Menurut Ida, daya tampung beberapa GOR yang sebelum- nya dipilih untuk lokasi isolasi sangat terbatas. “Kemampuan GOR berapa banyak? Saya setuju, harusnya dari awal bagi warga yang rumahnya memungkinkan buat isolasi mandiri tidak perlu di rumah sakit atau Wisma Atlet,” ujarnya.
Rani Mauliani memandang dengan isolasi mandiri di rumah, dukungan dari keluarga akan sangat memengaruhi proses penyembuhan. Pasien pun merasa aman, ada yang memperhatikan sehingga imun tubuhnya bisa lebih kuat.
“Sebagai penyintas atau mantan OTG, saya rasa isolasi mandiri bagi yang mampu itu bagus. Bagaimanapun support system dari keluarga itu yang paling utama dan penting untuk menaikkan imun tubuh. Dan imun saat ini memang satu-satunya obat untuk melawan covid-19,” kata Rani.
Keputusan Anies terkait dengan isolasi mandiri mendapat kritik. Pengamat kebijakan publik Roy Valiant Salomo, misalnya. Ia memandang kebijakan Anies tak konsisten dari waktu ke waktu.
“Sempat melarang isolasi mandiri di rumah dan wajib dibawa ke fasilitas kesehatan, kini Anies malah melunak dengan membolehkan isolasi mandiri untuk warga mampu.”
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan warga terpapar covid-19 tanpa gejala dan memiliki rumah yang memadai untuk isolasi mandiri bisa melakukan isolasi mandiri di rumah tanpa harus ke RSD Wisma Atlet. Ketentuan ini, menurut Widyastuti, disebabkan kemampuan finansial warga DKI yang sangat heterogen.
“Dengan syarat rumahnya harus memenuhi standar, seperti memiliki pencahayaan yang baik, ventilasi, kamar tidur yang bisa terpisah dari keluarga yang lain, alat makannya, kamar mandinnya. Setiap anggota keluarga juga harus memakai masker di dalam rumah untuk tetap menghindari risiko penularan,” kata Widyastuti.
Puskesmas setempat, imbuhnya, juga akan melakukan asesmen terhadap rumah warga dan kesiapan keluarga untuk menjalankan protokol kesehatan selama menjalani isolasi mandiri.
Meski melakukan isolasi mandiri di rumah, petugas puskesmas bersama gugus tugas RW akan selalu melakukan pemantauan terhadap warga tersebut. (Hld/J-2)
Sumber : https://mediaindonesia.com/read/detail/348168-isolasi-mandiri-bisa-kurangi-beban-faskes
Kategori : Media Eksternal