Luwuk

NGO Malaysia Resmikan Rumah Penghafal Al-Qur’an Bersanad Gratis di Luwuk

Luwuk.today, Luwuk – Rumah penghafal Al-Qur’an Ismail diharapkan dapat melahirkan generasi muda yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup untuk menyelesaikan berbagai masalah umat.

Foto Peresmiaan Rumah penghafal Al Qur'an Ismaili oleh Cik Johan Ariff Ismail Luwuk, Sabtu (9/11/2019).
Peresmiaan Rumah penghafal Al Qur’an Ismaili oleh Cik Johan Ariff Ismail Luwuk, Sabtu (9/11/2019). Foto : Eky/LT

Luwuk Today, Luwuk – Cik Johan Arif Ismail yang merupakan pengurus NGO International Relief And Humanitarian Outreach Malaysia meresmikan Rumah Al-Qur’an yang berlokasi di Jl. Setiabudi, Kelurahan Luwuk, Kabupaten Banggai, pada juma’at (08/11/2019). Dalam sambutannya, Cik Johan berharap dengan adanya Rumah Al-Qur’an tersebut akan melahirkan generasi muda yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup untuk menyelesaikan berbagai masalah umat.

Foto  Cik Johan Ariff Ismail bersama santri Rumah penghafal Al-Qur'an Ismaili. Foto: Eky/LT
Cik Johan Ariff Ismail bersama santri Rumah penghafal Al-Qur’an Ismaili. Foto: Eky/LT

Cik Johan juga memperkenalkan konsep 8 M sebagai acuan Rumah Al-Qur’an, yaitu membaca, mempelajari, memperdengarkan, menghafal, mentadabur, mengamalkan, menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dan menjadikan lingkungan generasi Al-Qur’an yang cemerlang.

Peni Putri Rafika, S.H., selaku Direktur Utama Rumah Al-Qur’an Ismaili dalam sambutannya menjelaskan bahwa Rumah Al-Qur’an pertama di Sulawesi Tengah ini menggunakan Matan Syathibi dan sanad Al-Qur’an Hafs An Ashim. “Sehingga santri yang selesai menghafal di Rumah Al-Qur’an tersebut, hafalan dan bacaan Al-Qur’annya sesuai dengan bacaan Al-Qur’an yang diturunkan oleh malaikat Jibril kepada Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam”, ungkap Peni.

Foto  Sambutan Peni Putri Rafika S.H., direktur utama Rumah penghafal Al-Quraan Ismaili.
Sambutan Peni Putri Rafika S.H., direktur utama Rumah penghafal Al-Quraan Ismaili. Foto: Eky/LT

Peni juga menambahkan, “ada enam program Rumah Al-Qur’an dan semua itu gratis”, jelas Peni kepada reporter Luwuk Today. Enam program yang dimaksud adalah sebagai berikut.

  1. Qur’anic Boarding Program atau program beasiswa santri penghafal Al-Quraan. Program ini secara intensif dilaksanakan selama 2 tahun. Santri diberikan penginapan dan makan gratis selama 2 tahun untuk menghapal Al-Qur’an 30 juz. Bila hafalan tidak diselesaikan maka setiap santri harus membayar sejumlah Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah) untuk setiap juz Al-Qur’an. Dalam mengikuti program ini setiap santri minimal harus menyetorkan hafalan satu halaman setiap hari, harus membaca minimal 3 juz setiap hari, dan harus mengulangi hafalannya satu kali setiap minggu. Program ini untuk santri wanita yang berumur di atas 18 tahun dan belum menikah.
  2. Qur’anic Intensif Program atau program intensif untuk belajar membaca Al-Qur’an, memperbaiki bacaan Al-Qur’an dan menghafal Al-Qur’an. Program ini dilaksanakan selama 4 hari dalam setiap minggu. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam. Program ini dikhususkan untuk wanita, anak laki laki dan anak perempuan. Untuk anak-anak dimulai dari umur 3 tahun ke atas. Untuk anak laki-laki maksimal 12 tahun ke bawah. Setiap kelompok Qur’anic Intensif Program maksimal sejumlah 7 orang.
  3. Qur’anic Reguler Program atau program reguler untuk belajar membaca AlQur’an, memperbaiki bacaan Al-Qur’an dan menghafal Al-Qur’an. Program ini dilaksanakan selama 1 hari dalam setiap minggu. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam. Program ini dikhususkan untuk wanita, anak laki-laki dan anak perempuan. Untuk anak-anak dimulai dari umur 3 tahun ke atas. Untuk anak laki-laki maksimal 12 tahun ke bawah. Setiap kelompok Qur’anic Reguler Program sejumlah 7 orang.
  4. Quranic Sanad’s Intensif Program atau program intensif untuk memberikan sanad Al-Qur’an Hafs An Ashim. Program ini dilaksanakan selama 4 hari dalam setiap minggu. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam. Program ini dikhususkan untuk wanita, anak laki-laki dan anak perempuan. Untuk anak-anak dimulai dari umur 3 tahun ke atas. Untuk anak laki-laki maksimal 12 tahun ke bawah. Setiap kelompok Quranic Sanad’s Intensif Program sejumlah 7 orang.
  5. Qur’anic Sanad’s Reguler Program atau program reguler untuk memberikan sanad Al-Qur’an Hafs An Ashim. Program ini dilaksanakan selama 1 hari dalam setiap minggu. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam. Program ini dikhususkan untuk wanita, anak laki- laki dan anak perempuan. Untuk anak-anak dimulai dari umur 3 tahun ke atas. Untuk anak laki-laki maksimal 12 tahun ke bawah. Setiap kelompok Quranic Sanad’s Reguler Program sejumlah 7 orang.
  6. Quranic Lesson Program atau program pengkajian AlQur’an. Program ini adalah kajian tafsir dan ilmu Al-Qur’an yang dilaksanakan satu kali seminggu. Dikhususkan untuk santri Rumah Al-Qur’an Ismaili dan terbuka juga untuk masyarakat umum.

Dengan 6 program unggulan diatas, Cik Johan Arif Ismail sebagai donatur utama Rumah Al-Qur’an Ismaili menunjuk pengelolaannya kepada lima orang pengurus yang dianggap mampu menahkodai Rumah Al-Qur’an Ismaili.

  1. H. Iswan Kurnia Hasan, Lc.MA., alumni universitas Al Azhar Kairo Mesir. Tenaga pengajar untuk program pengkajian Al Quran.
  2. Rella Nurbaeti, S.Pd., Pemegang sanad Hafs An Ashim dan tenaga pengajar untuk program pemberian sanad Al-Qur’an.
  3. Peni Putri Rafika, SH., hafidzah (penghafal Al-Qur’an 30 juz) dan alumni Rumah Al-Qur’an Banua Qur’an. Tenaga pengajar program menghapal dan memperbaiki bacaan Al-Qur’an.
  4. Siti Rusdiani, alumni program tahsin Al-Qur’an metode tartila. Tenaga pengajar membaca Al-Qur’an.
  5. Kulsum Manae, tenaga pengajar membaca Al-Qur’an metode Iqro dan tenaga administrasi.

Peni selaku Direktur Utama berharap, dengan adanya Rumah Al-Qur’an Ismaili ini dapat memberi manfaat yang besar kepada umat islam Kabupaten Banggai, sehingga generasi kedepan mampu menjaga hafalan Al-Qur’an, menciptakan lingkungan yang positif dan dapat membumikan Al-Qur’an.

International Relief and Humanitarian Outreach Malaysia merupakan salah satu NGO / LSM luar negeri yang bergerak di bidang kemanusian dan bantuan masyarakat pedalaman.

International Relief and Humanitarian Outreach Malaysia telah banyak menyalurkan bantuan kemanusian di berbagai lokasi bencana, diantaranya bencana gempa dan likuifaksi Palu, gempa Maluku, serta membantu pengungsi bencana kemanusiaan di Palestina, Myanmar, Uighur dan ikut menyalurkan bantuan untuk pengislaman Suku Ta Wana di pedalaman Ampana.

Related Articles

2 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button