“Humang” (Menangis), Amalya Murad Dipeluk dan Dicium Ibu Ini
Luwuk.today, Luwuk – Amalya Murad dipeluk dan dicium oleh warga Nambo layaknya anak sendiri. Munculnya sosok Amalya Murad, putri bungsu Murad Husain sebagai Caleg DPR-RI nampaknya telah lama dinanti-nanti. Pasalnya, Amalya Murad satu-satunya Caleg DPR-RI dari Kabupaten Banggai, setelah Kabupaten ini “abstain” lebih dari 10 tahun, tanpa perwakilan di DPR-RI dari putra(i) asli daerah Kabupaten Banggai.
Baca Juga. Amalya Murad Diteriaki Warga Nambo : Bungkus! So Naek Dia
Pada acara Kampanye Akbar Prabowo Sandi, di Kecamatan Nambo, Jumat (29/3/2019), yang dihadiri Ketua DPD Partai Gerindra Sulawesi Tengah Longki Djanggola, dan perwakilan partai-partai koalisi pengusung Prabowo Sandi. Turut hadir ibu Amalya Murad yang cukup menjadi perhatian warga.
Selepas acara, sontak “emak-emak” datang mengerumuni ibu Amalya Murad, meminta selfie dan foto bersama. tiba-tiba seorang ibu berdaster dan kerudung hitam datang memeluk Amalya Murad, mencium layaknya anak sendiri dan penuh keharuan ibu tersebut meneteskan air mata, serta meminta foto bersama.
Baca Juga. Prihatin! Amalya Murad Akan Kawal Perbaikan Jalan Bualemo Balantak
Kru Luwuk Today tidak sempat menanyakan alasan ibu tersebut menangis haru ketika memeluk dan mencium Amalya Murad, karena banyaknya warga yang meminta foto bersama.
Baca Juga. Sering Abrasi, Masyarakat Longkoga Titip Doa dan Harapan untuk Amalya Murad
Pada kesempatan kampanye akbar tersebut, Amalya Murad diberi waktu untuk mengenalkan diri sebagai satu-satunya putri kelahiran Kabupaten Banggai yang mencalonkan diri sebagai Caleg DPR-RI 2019, nomor urut 2, Partai Gerindra untuk Dapil Sulwesi Tengah.
Baca Juga. Amaliya Murad Dan Sandiaga Uno Komitmen Bangun Ekonomi Sulteng
Hj. Amalya Murad, S.E, yang sering disapa Cencen merupakan anak bungsu Murad Husain. Kini ia maju sebagai Caleg DPR-RI dari partai Gerindra nomor urut 2 untuk Propinsi Sulawesi Tengah 2019.
Besar sebagai pengusaha sukses, Amalya bertekad mememajukan kampung halamannya di Sulawesi Tengah, terkhusus Kabupaten Banggai. (Ihsan Laidi/Luwuk Today)