BeritaIslam

Hakimuddin Salim, Doktor Pendidikan Islam Pertama dari Asia Tenggara dengan Nilai Summa Cumlaude

Dr. Hakimuddin Salim. Lc, MA, Doktor Pendidikan Islam Pertama dari Asia Tenggara dengan Nilai Summa Cumlaude. Foto: Net

Luwuk.today, Madinah – Doktor Hakimuddin Salim layak berbangga. Ia berhasil meraih gelar doktor pendidikan Islam pertama dari Asia Tenggara dengan nilai summa cumlaude (Mumtāz Ma’a Martabat Asy-Syaraf Al-Ūlā). Prestasi prestisius ini ia peroleh setelah berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan para penguji di Universitas Islam Madinah (UIM), Arab Saudi, pada pertengahan Desember lalu.

Judul disertasi yang disusun Hakimuddin adalah “Al-Asālīb At-Tarbawiyah Al-Mustanbathah minal Qoshosh Al-Qur’āni wa Madā Mumārasati Mu’allimil Ma’āhid Al-Qur’āniyah fī Indonesia Lahā Ma’a Taqdim Tashowwur Muqtarah li Ta’zīzihā” (Metode Kependidikan Disimpulkan dari Kisah-Kisah dalam Al-Qur’an dan Tingkat Pengamalannya oleh Para Guru di Pesantren-Pesantren Al-Qur’an di Indonesia Beserta Rekomendasi Penguatannya).

Ustadz muda asal Klaten ini, menamatkan pendidikan menengah di MTs PP Islam Al-Mukmin Ngruki (2002), dan MA Ma’had Tahfizhul Qur’an Isykarima Karanganyar (2006).

Setahun kemudian ia berhasil mendapatkan beasiswa di Universitas Islam Madinah. Ia lulus dari Fakultas Syari’ah pada tahun 2011 dengan predikat Summa Cumlaude, dengan judul skripsi: “Fathul Wahhāb fīl Farqi bainal Jihādi wal Irhāb” (Studi Fiqih Perbedaan Mendasar antara Jihad dan Terorisme).

Setelah itu, ia melanjutkan studi S2 di kampus yang sama pada Jurusan Ushul Tarbiyah dan berhasil meraih predikat Summa Cumlaude, dengan judul tesis: “At-Tarbiyah Al-Jinsiyyah ‘inda Ibni Qoyyim Al-Jauziyah” (Pendidikan Seksual Menurut Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah).

Selain belajar formal di kampus, ia juga menimba ilmu dari para Ulama di Masjid Nabawi, seperti Syekh Abdul Muhsin Al-‘Abbad, Syekh Muhammad Nashir As-Suhaibany, Syekh Ibrohim Ar-Ruhaily, Syekh Muhammad Mukhtar Asy-Syanqithy, dan Syekh Abdurrazaq Al-Badr. Ia juga sempat mulazamah dengan Syekh Abdulloh Al-Qodiri dan Syekh Yahya Al-Yahya.

Selain menuntut ilmu, Hakim juga aktif berdakwah. Ia pernah menjadi Da’i di Hai’ah ‘Alamiyah Litta’rif bil Islam (World Islamic League), Punyuluh Haji di Maktab Ta’awuni (Departemen Agama Saudi), Penterjemah Digital Mujamma’ Al-Qur’an Malik Fahd, menulis di berbagai media cetak dan online, dan aktif membimbing jamaah Haji dan Umroh, serta berdakwah kepada masyarakat Indonesia di berbagai kota seperti Khobar, Dammam, Madinah dan Riyadh.

Selama 12 tahun di Madinah, ia juga aktif di organisasi dan pergerakan mahasiswa. Tercatat ia pernah menjadi Editor Majalah Al-Bashiroh PPMI Madinah, Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Arab Saudi dan tergabung dalam Komisi Sosial Budaya PPI Dunia. [Fathur/Gontornews/Udin]

Udin Muna

Udin Muna adalah da'i dan jurnalis Luwuk Today. Pria kelahiran 1980 ini menyukai dunia tulis dan jurnalistik sejak kuliah. Saat ini mukim di Bogor Jawa Barat sebagai guru ngaji. Untuk menyalurkan hobi menulisnya disalurkannya melalui www.luwuk.today dan media lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button