Hadiri High Level Meeting TPID, Bupati Herwin Ungkap 4 Kunci Sukses Jaga Inflasi
Luwuk Today, Luwuk- Usai hadiri kegiatan Pelatihan Covid-19, Bupati Banggai Dr, Ir. H. Herwin Yatim melanjutkan kegiatan untuk menghadiri pertemuan high level meeting, Tim Pengendalian Inflasi Daerah ( TPID) Kabupaten Banggai, bertempat di Hotel Santika, Senin (21/09/2020).
Turut hadir Kepala BI Provinsi Sulteng, Kepala OPD, Assisten Bupati Banggai, Rektor Universitas Muhamadiah Luwuk, Perwakilan Universitas Tompotika, Kepala Statistik, Kepala Bulog, Jajaran Polres Banggai dan Tim inflasi Daerah.
Pada kesempatan itu, Bupati Banggai mengatakan, selamat datang jajaran BI Provinsi Sulteng di Kota Luwuk Banggai, dan saya sangat bersyukur dan terimakasih untuk bantuan dari Bank Indonesia kepada pondok pesantren Al-khairat Luwuk dengan usaha air minum dalam kemasan, “semoga bantuan tersebut bisa bermanfaat dan mohon bimbingan untuk pengembangan sumber daya manusianya dan Tak lupa bantuan mesin alsintan kepada kelompok pertanian,”ucap Bupati Herwin.
Lanjut Bupati, Kita selaku Pemerintah Kabupaten Banggai mengharapkan adanya perkembangan daerah ini atas kerjasama dari pihak Bank Indonesia (BI).
“Apresiasi setinggi-tingginya kepada pihak Bank BI, berkat arahan dari pihak Bank juga Kepala BPS, angka infalasi kita mencapai 1,23 persen,”ungkapnya. Semoga inflasi di Kabupaten Banggai tetap terjaga.
Menurut Bupati Banggai, Awal tahun 2020 setelah SK dikeluarkan, sebelumnya kita lakukan rapat dengan TPID setempat dan sering keluar lapangan untuk mengecek stabilitas harga seperti pasar dan pedagang lainnya yang beredar di tengah masyarakat dan secepatnya kita tindak lanjuti dan segera membuat TIM sebayak 4 tim.
“Yang perlu diketahui bersama ada 4 kunci sukses dalam inflasi, Jangkauan harga, Ketersedian harga, Kelancaran distribusi dan Komunikasi informasi yang baik, “ungka Bupati.
Usai Bupati Banggai membuka kegiatan meeting, Wakil Bupati H. Mustar labolo selaku ketua TPID Kabupaten Banggai merasa bangga dan berterima kasih, untuk menjaga stabilitas inflasi, kita punya Pinakin (Pia Na Kintal Suani) yaitu memanfaatkan halaman untuk menanam rica tomat, bawang dan pisang agar bisa bertahan dalam menghadapi krisis global dan pandemi covid-19 dan alhamdulillah berjalan dengan baik sampai mencapai angka 7,8 persen untuk penghasilan.
“Kita juga menanam kelapa Babasal untuk meningkatkan produktifitas penghasilan petani kelapa. Karena produk pertanian kelapa Babasal sudah dikenal oleh orang banyak, ”tuturnya.
Diakhir kegiatan meeting Pemateri Kepala Bank BI Abd. Madjid memberikan penjelasannya, inilah TPID sebuah bentuk wadah dan koordinasi untuk Tim inflasi. Seperti apa yang dinyatakan Presiden untuk penguatan inflasi di daerah itu ada empat kunci keberhasilannya. Untuk perkembangan inflasi di daerah Sulawesi Tengah alhamdulillah masih terkendali di tengah upaya pemulihan ekonomi yang masih landai sebagai dampak pandemi Covid-19.
Menurutnya, inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.
Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi.
Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator. Tutupnya. (Latoki/LT)