Guru Besar Ketahanan Keluarga IPB Sebut Waktu Anak Sangat Berharga
Luwuk.today, Makassar – Bertempat di Hotel Jl.Star Makassar, Muslimah Wahdah Islamiyah Meghadirkan guru besar institute pertanian Bogor dalam bidang ketahanan dan pemberdayaan keluarga, Euis Sunarti pada kegiatan Workshop Ketahanan Keluarga dengan tema “ membangun benteng peradaban melalui keluarga yang kokoh.
Sekitar 75 peserta menghadiri kegiatan yang di usung oleh LP2KS Muslimah Wahdah Islamiyah Pusat kerja sama dengan LP2KS DPP Wahdah Islamiyah.
Kegiatan yang bertujuan untuk mewujudkan basic building konsep ketahanan keluarga Wahdah Islamiyah serta bersinerginya pemikiran dan empati untuk konsep keluarga tangguh yang beriman dan berjihad untuk membangun jamaah dan umat yang bukan hanya sanggup bertahan di tengah arus dekadensi aqidah dan moral, namun juga tetap survive di tengah belitan kesulitan dan problematika keluarga.
Guru Besar Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor (FEMA-IPB), Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si menerangkan bahwa ketahanan keluarga dalam suatu masyarakat perlu diperhatikan dan harus menjadi fokus utama pemerintah dalam menetapkan kebijakan pembangunan manusia suatu negara.
”Memahami peran keluarga dalam membentuk suatu individu sangat penting. Selain itu dapat menjadi salah satu penangkal terhadap pengaruh-pengaruh buruk dari luar yang tidak hanya dapat mengganggu individu tersebut tetapi juga dapat meluas dampaknya ketika berhubungan dengan masyarakat lainnya dan hal ini harus dimulai dengan menjalin hubungan dan kelekatan dengan anak-anak kita, mencintai anak tanpa prasyarat, mengasuh dengan hati menjadi teman cerita bagi anak ,” jelasnya.
Dalam Pemaparannya selama 6 jam beliau menjelaskan bahwa Ketahanan keluarga maknanya sangat luas. Dimana, kemampuan keluarga untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan sangat diperlukan.
“Keluarga itu harus mampu mengenali kerentanannya, mengenali potensi resikonya bagaimana mengenali dan , mencegah kerentanan itu terjadi,” demikian ungkap prof euis dihadapan peserta yang hadir, Sabtu, (25/1/20).[latoki]