TIGA poin hasil kemenangan 1-0 pada laga penting bertajuk Der Klassiker di markas rival bebuyutan Borussia Dortmund, membuat Bayern Muenchen berada di atas angin untuk memenangi Bundesliga musim ini.
Gol tunggal Joshua Kimmich menit ke-43 pada laga tanpa penonton di Stadion Signal-Iduna-Park, dini hari kemarin, membuat Die Roten–julukan Muenchen–unggul tujuh poin atas Dortmund. Muenchen kukuh di posisi teratas klasemen dengan 64 poin hasil 28 laga.
Menyisakan enam laga lagi, anak asuh Hansi Flick tinggal memenangi empat laga lagi untuk memastikan dominasi di Bundesliga sepanjang delapan tahun terakhir.
“Semua orang tahu bagaimana pentingnya tiga poin ini dan membuat kami nyaman dengan keunggulan ini. Ini akan menjadi beban mental bagi Dortmund, di samping kami juga harus memenangi laga lainnya,” kata Kimmich, gelandang berusia 25 tahun itu selepas laga.
Gol krusial itu lahir dari kejelian Kimmich melob bola tanpa bisa dijangkau kiper Dortmund Roman Burki. “Itu adalah keputusan spontan. Saya tidak melihatnya, tapi sebelum pertandingan sudah disebutkan bahwa Burki sering keluar dari gawangnya,” kata Kimmich.
“Itu adalah salah satu gol terbaik saya, dan yang lebih penting lagi, itu adalah gol krusial,” pungkas gelandang timnas Jerman itu.
Di laga selanjutnya, Muenchen akan menemui jalan terjal saat melawan Bayer Leverkusen dan Borussia Moenchengladbach. Dua tim yang mampu mengalahkan Muenchen musim ini. Sedangkan empat laga lain, yakni melawan Dusseldorf, Werder Bremen, Freiburg, serta Wolfsburg secara matematis bisa dikalahkan Muenchen. Keempat tim itu tak berdaya saat bertemu FC Hollywood.
Sementara itu, pelatih Muenchen Hansi Flick enggan jemawa melihat timnya yang saat ini berada di atas angin. Flick yang menggantikan Niko Kovac pada November itu juga semakin dekat dengan gelar juara pertamanya sebagai pelatih kepala.
“Apakah saya akan memenangkan gelar pertama sebagai pelatih? Saya bukan orang yang bisa membaca masa depan,” ungkap Flick.
Kurang presisi
Di sisi lain, kapten Die Borussen–julukan Dortmund–Matt Hummels tak bisa menyembunyikan kekecewaan seusai ditekuk Muenchen.
Hummels mengatakan gelar juara sudah berada di tangan Muenchen. “Kami harus berusaha memenangi enam laga tersisa, tapi saat ini, Bayern bisa menentukan takdir di tangan mereka sendiri, meski mereka menang atau kalah,” ungkap Hummels.
Pelatih Dortmund Lucien Favre juga kecewa berat seusai menelan pil pahit pada laga penentu itu. Ia mengatakan anak asuhnya seharusnya tampil agresif dan menciptakan banyak peluang. Dortmund kerap mengancam gawang Manuel Neuer.
Namun, stiker belia Erling Braut Haaland yang mencetak 10 gol di Bundesliga sejak didatangkan pada Januari itu, tidak menemukan sentuhan magis. “Kami kurang presisi dan kurang membuat pergerakan. Kami juga tak banyak menembak tepat sasaran,” ungkap Favre. (AFP/R-2)
Sumber : https://mediaindonesia.com/read/detail/316297-die-roten-di-atas-angin
Kategori : Media Eksternal
