Covid-19 Meluas, Banyak Warga Yogyakarta Tidak Pakai Masker
LALU-lintas di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tepantau semakin ramai. Tidak hanya itu, banyak masyarakat yang keluar rumah tidak menggunakan masker.
Hal itu diutarakan Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad. “Pelanggaraan yang paling umum terjadi adalah tidak pakai masker waktu keluar rumah,” jelas Noviar, Sabtu (2/5).
Pihaknya pun terus berpatroli dan melakukan sosialisasi protokol kesehatan di tengah pandemi covid-19. Petugas akan membubarkan dengan cara persuasif, jika terjadi kerumunan.
Baca juga: PAD Yogyakarta Diprediksi Turun 50% Akibat Covid-19
Lebih lanjut, Noviar berencana membekali petugas patroli dengan senjata. Misalnya, petugas Satpol PP dengan pentungan dan polisi dengan senjata api.
“Senjata itu tidak untuk digunakan, hanya memberi kesan tegas,” ujarnya.
Noviar berharap masyarakat patuh pada imbauan physical distancing, tidak berkerumun dan mengenakan masker. Dalam dua hari terakhir, jumlah pasien covid-19 di DIY bertambah cukup signifikan, yakni 9 orang pada Jum’at (1/5) kemarin dan 10 orang pada Sabtu (2/5) ini.
Baca juga: PSBB Provinsi Jabar Ditetapkan Pada 6-19 Mei 2020
Koordinator Tim Respon Covid-19 UGM, Riris Andono, menyebut ada tiga klaster yang menyumbang pasien covid-19 di DIY. Di antaranya, kegiatan jemaah tablig di Jakarta, kegiatan jemaah tablig asal India di Sleman dan aktivitas keagamaan Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB).
“Kami mengimbau masyarakat agar menghindari kegiatan yang menimbulkan kerumunan,” pungkas Riris, yang juga menjabat Direktur Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM. Apabila warga merasakan gejala sakit, segera lapor ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.(OL-11)
Kategori : Media Eksternal