Bupati Banggai Jadi Pemateri di Acara Rembuk Stunting yang Digelar di Kota Palu
Luwuk Today, Palu – Gubernur Sulawesi Tengah Drs. H. Longki Djanggola, M.Si didampingi Ketua DPRD Sulteng dan Bupati Banggai H. Herwin Yatim pada senin (18/11/2019), membuka secara resmi Rembuk Stunting Aksi Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Kabupaten/Kota dan Sosialisasi Perpres No. 75 Tahun 2011 yang bertempat di Aula Hotel Santika, Palu.

Dalam kegiatan tersebut Bupati Banggai menjadi pemateri Acara Rembuk Stunting Aksi Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Kabupaten/Kota yang diselenggaran oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.
Dalam sambutannya, Gubernur Sulteng memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan rembuk stunting, karena aksi intervensi penurunan stunting merupakan salah satu prioritas nasional yang harus didukung oleh setiap daerah dan wajib diseriusi oleh pemerintah maupun pemerintah daerah.
“Saya kira sangat jelas ini program pemerintah pusat yang kemarin pada saat pelantikan menteri-menteri terkait, khususnya Menteri Kesehatan amanah dari Bapak Presiden Joko Widodo kepada Menteri Kesehatan salah satunya adalah masalah stunting untuk dituntaskan,” sebut gubernur.
Menurutnya, keseriusan pemerintah Sulawesi Tengah terhadap aksi intervensi penurunan stunting telah dilakukan dengan memasukkan program dan kegiatan terkait pada dokumen perencanaan seperti perubahan rencana pembangunan jangka menengah daerah Sulawesi Tengah tahun 2016-2021, kedua, rencana aksi daerah pangan dan gizi Sulawesi Tengah tahun 2015-2019 yang saat ini dilakukan penyusunan kembali untuk periodisasi tahun 2020-2024, dan ketiga, rencana aksi daerah tujuan pembangunan berkelanjutan tahun 2018-2021.
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, stanting Sulawesi Tengah pada angka 41% dan Riskesdas 2018 angka stunting Sulawesi Tengah turun menjadi 32,5% sedangkan untuk data elektronik pencegahan laporan gizi berbasis masyarakat Sulawesi Tengah dengan sasaran balita. Hasil entry data sasaran 73,6% dari data jumlah balita real menunjukkan angka stunting balita ter entry tinggi badan per umur pada angka 22,9%.
“Sulawesi Tengah terjadi penurunan angka stunting yang luar biasa dari 32,% turun menjadi 22,9%, semoga angka total populasi ini akan bisa dicapai 100% pada akhir tahun akan datang, saya mengharapkan kerja keras dari semua kabupaten kota untuk dapat mempercepat entry data ITB baik untuk balita dan ibu hamil,” jelas gubernur.
Lebih lanjut gubernur menjelaskan, pada tahun 2017 jumlah angka kematian ibu sebanyak 89 orang, tahun 2018 jumlah 82 orang atau turun 7 orang dan hingga November 2019 kematian pada posisi 63 orang sedangkan jumlah kematian bayi tahun 2017 sebanyak 530 orang, tahun 2018 sebanyak 470 orang dan per November 2019 sebanyak 269 orang, hal ini menunjukkan penurunan yang signifikan untuk angka kematian ibu dan kematian bayi.
Sebagai salah satu daerah yang terbilang serius dalam hal penanganan stunting, hingga menjadi daerah tujuan kaji banding dari daerah lain, Bupati Banggai, H. Herwin Yatim, turut menjadi salah satu pembicara pada acara tersebut. (Latoki/LuwukToday)
Baca Juga : PHDI dan WHDI Gelar Loka Sabha Bersama di Kabupaten Banggai