Luwuk.today, Jakarta – Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) Anies Baswedan mengimbau warga Jakarta untuk terus menumbuhkan solidaritas sosial selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di ibukota.
Untuk diketahui, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam Penanganan COVID-19 resmi dimulai pada Jumat, 10 April 2020, pukul 00.00 WIB hingga 23 April 2020, di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Anies berharap agar warga DKI tidak kehilangan soliditas dan solidaritas sosial hanya karena pembatasan sosial. Apalagi hal ini dilakukan pada saat sebagian warga terdampak Covid-19 membutuhkan dukungan dan bantuan.
“Namanya memang pembatasan sosial. Tapi harus menjadi saat menumbuhkan solidaritas sosial. Jadikan kesempatan untuk lebih dekat dengan keluarga. Buat aktivitas bersama keluarga, bersama lingkungan”, imbaunya melalui Fan Page @Aniesbaswedan.
“Jangan anggap ini sebagai sebuah penderitaan. Jadikan ini sebagai kesempatan untuk mengeratkan di antara kita”, imbuhnya.
Seluruh warga Jakarta, selama dua pekan ke depan, diharapkan untuk berkegiatan di lingkungan rumah, dan mengurangi bahkan meniadakan kegiatan di luar. Tujuannya, untuk memangkas mata rantai penularan COVID-19, menyelamatkan diri kita, keluarga, tetangga, dan kolega.
Pembatasan ini jelas Anies hanya akan berhasil bila dilakukan secara disiplin oleh kita semua, selama dua pekan ke depan. Beberapa pembatasan ini sebenarnya sudah kita jalani selama 3 pekan terakhir, mari kita jalani bersama lagi, untuk memastikan kota ini dapat segera terbebas dari COVID-19.
“Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan bahwa warga Jakarta bisa disiplin, jaga komitmen dan peduli pada kesehatan”, tandasnya.
Jakarta kini lanjut Anies adalah episenter. “Kita juga yang yang pertama kali melaksanakan PSBB, sementara masalah COVID-19 ini sudah dialami di 34 provinsi”, kata dia.
Hari-hari ke depan ungkap Anis dijadikan kesempatan untuk jadi contoh. Walau kita berdoa semoga, di daerah lain tidak harus mengalami seperti kita.
“Tapi, kita bisa mengirimkan pesan kepada seluruh wilayah Indonesia, seluruh bangsa, dan insyaAllah ke dunia bahwa di tempat ini, di kota ini, kita bisa memangkas mata rantai ini dengan disiplin”, terangnya.
Warga Jakarta sambung Anis adalah orang-orang tangguh. Baik yang asal Jakarta maupun pendatang adalah orang-orang kuat.
“Di sini berkumpul orang-orang yang berani, yang terbiasa menghadapi tantangan. Kalau tidak berani menghadapi tantangan, tidak akan datang untuk mengadu nasib di kota ini. Karena itu, saya percaya keuletan kita, ketangguhan kita, kekuatan kita InsyaAllah bisa mengantarkan kita melewati masa penuh tantangan ini”, ungkapnya penuh optimisme.
Ia bergarap setelah masa pemutusan mata rantai ini, insyaAllah warga DKI akan bisa kembali beraktivitas.
“Dan saat itu kita sudah menjadi masyarakat yang lebih solid, Jakarta yang maju. Di kota tercinta ini insyaAllah solidaritasnya akan tumbuh jadi lebih kuat”, pungkasnya. []