Bawaslu Wonosobo Minta Bantuan Covid-19 Jangan Jadi Alat Kampanye
BADAN Pengawas Pemilu (Bawaslu) Wonosobo, Jawa Tengah, meminta semua pihak tidak memanfaatkan pemberian bantuan bagi warga terdampak covid-19 untuk melakukan kampanye terselubung. Sebab, semua pihak harus bersama-sama memerangi dan mencegah penyebaran virus ini.
Ketua Bawaslu Wonosobo Sumali Ibnu Chamid mengatakan pemberian bantuan rawan disalahgunakan atau dimanfaatkan untuk kepentingan pencitraan maupun popularitas dalam pilkada 2020.
Apalagi, jika pemberian bantuan menggunakan anggaran negara ataupun dana publik lainnya.
“Tahapan Pilkada memang ditunda namun baru empat tahapan yang resmi ditunda,” kata Sumali, Jumat (1/5).
Baca juga: Kabupaten Ciamis Sepakati PSBB Menyeluruh di 27 Kecamatan
Ia menyontohkan, pemanfaatan bantuan kampanye terselubung antara lain dengan cara menempeli paket bantuan dengan gambar atau stiker bergambar bakal calon kepala daerah/wakil kepala daerah. Serta menyelipkan pesan-pesan tertentu yang arahnya untuk kepentingan politik saat memberi bantuan.
Ia menilai hal itu tidak beretika. Sudah seharusnya, bantuan tersebut diniatkan untuk mengedepankan pelayanan dan membantu masyarakat, bukan untuk kepentingan pencitraan dan popularitas.
“Ini persoalan kemanusiaan. Tidak elok penanganan covid-19 ditumpangi kepentingan politik praktis,” tegasnya.
Ia menambahkan, hingga kini, proses Pilkada 2020 yang ditunda hanya empat tahapan. Di luar itu, hingga kini, tahapan atau penundaan Pilkada 2020 belum diputuskan secara resmi. Rapat terakhir di DPR menyimpulkan Pilkada 2020 akan digelar pada 9 Desember 2020. (OL-1)
Kategori : Media Eksternal