AS Hikam Minta Banser tak Layani Hujatan
Luwuk.today, Jakarta – AS Hikam minta Banser tak layani hujatan atau nyinyiran yang masih terjadi saat ada upaya dari Banser – Anshor NU yang ingin bertugas mengamankan perayaan Natal, disesalkan praktisi Mochammad AS Hikam.
Menurut dia, dalam beberapa tahun terakhir, negeri ini selalu menyaksikan adanya “paket” rutin tahunan jelang Natal. Selain urusan fatwa ucapan Natal bagi ummat Islam kepada ummat Kristiani, yang sering muncul adalah hujatan terhadap Banser-Ansor, salah satu underbouw NU, yang menjaga Gereja saat Natal.
“Sebenarnya kalau orang mau menggunakan nalar waras dan proporsional, soal Ansor dan Banser berpartisipasi dalam pengamanan perayaan Natal adalah hal yang sangat lumrah, normal dan moral, serta membawa manfaat bagi upaya menjaga keselarasan dan penguatan kehidupan berbangsa,” kata Hikam dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Minggu (22/12).
Hikam melanjutkan, masih saja ada pikiran sarat dengan kebencian, merasa paling benar sendiri, dan niat memecah belah kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, maka hujatanlah yang keluar kendati dengan bersembunyi dibalik narasi agama.
“Maka, hemat saya, baik Ansor/ Banser maupun NU tak perlu reaktif, kecuali jika para penghujat tsb telah melampaui batas, misalnya menyerang secara fisik,” terang Hikam.
Dengan meladeni para pecundang anti Ansor dan Banser itu selain muspro juga malah merendahkan derajat para masyayikh dan jam’iyyah.
“Lebih baik jalan terus dan semakin perkuat sinergi dengan aparat serta ummat beragama lain,” sebut pengajar di President Univiversity ini.
Hikam berharap, pemerintah dan seluruh komponen masyarakat sipil harus terus berusaha agar ‘paket’ jelang Natal yang buruk itu bisa dilenyapkan.
“Caranya bukan meladeni dengan kekerasan tetapi dengan menanamkan dan memperkuat kebersamaan dalam kehidupan berbangsa,” ujarnya.
Kapolri Jenderal Idham Azis berterima kasih kepada masyarakat sipil yang turut berpartisipasi dalam mengamankan perayaan Natal 2019.
“Banser NU ini selalu ikut melakukan pengamanan saat Natal. Saya apresiasi,” ucap dia.
Banser memang dikenal konsisten mengamankan gereja saat Natal. Banser mulai aktif menjaga gereja sejak Abdurrahman Wahid atau Gus Dur memerintahkan. Gus Dur memerintah Banser menjaga gereja setelah terjadi perusakan gereja di Situbondo Jawa Timur pada 1996.
Dalam mengamankan gereja, Idham berpesan kepada Banser untuk berkoordinasi dengan TNI dan Polri.
“Agar pengamanan yang dilakukan tetap sesuai dengan SOP,” tukas dia.[latoki]