Anies Akui Tidak Gampang Salurkan Sembako ke 1,2 juta Warga
Gubernur DKI Jakarta Anies mengakui alami permasalahan dalam penyaluran bantuan sosial (bansos). Hal ini dikarenakan dalam waktu singkat bantuan berupa sembako harus sampai ke 1,2 juta warga rentan miskin terdampak covid-19.
“Tidak mudah membagikan 1,2 juta sembako kepada keluarga di seluruh wilayah dalam waktu yang amat singkat. Dari mulai pengumpulan data sampai distribusi,” jelas Anies di Kantor Pusat Aksi Cepat Tanggap, Jakarta, Sabtu (2/5).
Orang nomor satu di Jakarta itu mengklaim telah menyalurkan sembako hampir tepat sasaran dengan 98,4%. Sisanya, 1,6% salah sasaran. Alhasil ada warga yang mampu, sudah meninggal dunia, atau rumahnya pindah yang mendapat sembako.
Baca juga: Chandra Gupta Mencoba Bertahan dengan Home Service
“Tapi biasanya yang menarik dibicarakan yang 1,6 persen. Yang 98,4 persen itu disiapkan dalam waktu amat singkat, berjalan dengan baik. Kita harus akui itu impresif,” kata Anies.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa paket sembako yang diberikan DKI itu untuk menutup kekosongan waktu sebelum bansos dari pemerintah pusat tiba. Jadi, tiap minggunya warga yang terdata sebagai penerima bansos mendapatkan sembako, baik dari pusat dan DKI.
“Bantuan dari pusat kan baru mulai tanggal 20 (April), PSBB sudah mulai lebih awal (9 April). Ada masa kosong di situ. Kita lakukan (penyaluran sembako) sebelum pemerintah pusat itu,” paparnya.
Untuk penyaluran bansos tahap kedua, Anies belum tahu kapan jadwal pastinya. “Kita masih membahas atau mengkaji perihal akurasi data penerima warga. Namun, jumlah penerima bansos tahap kedua bakal lebih banyak lagi. Melebihi 1,2 juta warga yang sudah terdata,” pungkasnya.
Kategori : Media Eksternal