Aliansi Indonesia Bela Anak Al Quds Luncurkan Kampanye Selamatkan Anak Al Quds
Luwuk.today, Jakarta – Kumpulan NGO yang tergabung Aliansi Indonesia Bela Anak Al Quds (AIBAAQ) meluncurkan kampanye Kami Semua Maryam #SelamatkanAnakAlQuds di Upnormal Coffee Roasters, Raden Saleh, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (2/3) lalu.
NGO yang tergabung dengan AIBAAQ ialah SMART 171, Adara Relief International, KNRP, Akhwat Bergerak, Spirit of Aqsa, Aksi Insan Nusantara, Sahabat Erdogan, Aliansi Kemanusiaan Indonesia, Khadijatee Foundation, Aqsa Working Group, Sahabat Palesttina Memanggil, Komunitas Kami Semua Maryam, Yayasan Al Quds Amaanati, Maemunah Center, Al Insaniah, MP4 Palestine, Forum Jurnalis Muslim (Forjim)
Baca Juga: Wasekjen MUI Berharap DuniaTolak Proposal Zalim Trump
Menurut Ketua SMART 171, Maimon Herawati, kampanye ini merupakan pelaksanaan dari amanah Undang-Undang Dasar 1945 yang menolak segala bentuk penjajahan.
“Kampaye ini merupakan kampanye internasional yang telah dimulai kemarin secara internasional, program aksi bela anak al quds ini penting, karena kita memiliki amanat dalam undang-undang dasar 45 yang mengutuk penjajahan diatas dunia” ujar Maimon.
Selain itu, Sri Vira Chandra dari Adara Relief Internasional mengungkakan semenjak Deklarasi Balfour 1917, negara Israel didirikan oleh Theodore Herlz. Lebih dari ribuan anak dan perempuan hidup tercabik-cabik di Palestina, maka sudah sepatutnya untuk mengkampanyekan dan mendukung mereka.
Aat Surya Syafaat sebagai mantan direktur pemberitaan Antara juga bercerita bahwa tahun 1993-1998 meliput di sidang PBB di New York. Aat banyak mengikuti sidang-sidang terkait Palestina.
Baca Juga: Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis Tolak Deal of The Century Trump
“Terbukti kelemahan kita hanya satu, yaitu, dikekuatan media kita tidak bersatu,” jelasnya.
“Sepuluh ribu anak di palestina, sedari tahun 2000-2020 di tepi barat, pernah merasakan dinginnya penjara Israel, dan itu seharusnya menjadi perhatian yang khusus untuk kita, ” ujar Muhammad Syarif dari KNRP.
Peggy Melati Sukma atau sekarang dikenal Khadijah mengatakan bahwa persoalan yang terus terjadi pada sistem penjajahan yang dibuat Israel itu sangat kejam. Menurutnya, kejahatan tersebut termasuk dalam kategori genosida, Bahkan dengan menghancurkan sekolah-sekolah di Palestina itu merupakan langkah yang kejam dalam memusnakan peradaban. Terlebih untuk masa depan anak-anak Palestina.
Dalam acara tersebut, para pembicara sama-sama menyuarakan urgensi dalam membela anak di Palestina. “Kami Semua Maryam” atau “We Are All Mary” merupakan kampanye internasional yang dilakukan berbagai orang di dunia. []