Islam

Suara Adzan Tak Perlu Teriak-teriak dan Pakai Pengeras Suara?

Foto Kumandang Suara Adzan, Ilustrasi
Kumandang Suara Adzan, Ilustrasi

Luwuk.today, Islam – Mengapa suara adzan harus dikumandangkan keras-keras? Pakai speaker pula. Apa tidak mengganggu yang lain yang bukan orang muslim?

Ada teman saya, yang kebetulan non muslim bertanya kepada saya, “Kenapa kalau adzan harus dibunyikan keras-keras dengan speaker pula?

Saya yang bukan ahli agama kemudian berpikir sejenak mencari jawaban yang mudah dicernanya, menjawab seperti ini;

Bro, adzan itu adalah panggilan sholat, pasti dong namanya panggilan tidak mungkin dengan cara yang sama seperti berbicara atau berbisik-bisik”.

Teman saya membalas “Tapi kan di orang-orang sekitar tidak semuanya muslim?”

Saya jawab lagi “Benar Bro, kita sekarang sedang ada di bandara, dengar kan announcement bandara selalu memberikan panggilan boarding?

Apakah kamu juga mempertanyakan ke mereka mengapa melakukan panggilan boarding pesawat YANG LAIN keras-keras padahal bukan panggilan pesawatmu?”

Dia tersenyum namun membalas lagi “Tapi kan hari gini semua orang sudah tahu dengan teknologi jam berapa waktu sholat apa, apa masih harus adzan keras-keras?”.

Saya pun kemudian menjawab “Ya setiap penumpang juga kan sudah tau jadwal penerbangannya sejak pesan dan memegang tiket, kemudian check-in, sudah tercetak jadwal keberangkatannya di boarding pass, sudah masuk ruang tunggu, tapi tetap bandara melakukan panggilan boarding bukan?

Dan ada satu hal lagi mengapa adzan harus dikumandangkan, itu bukan hanya sebagai penanda sudah masuk waktu sholat tapi benar-benar panggilan sholat, karena kami harus menyegerakan sholat.

Sama halnya semua penumpang harus menyegerakan masuk pesawat setelah panggilan boarding, walaupun masih ada waktu naik pesawat sampai pesawat tutup pintu”.

Kali ini senyumnya bertambah lebar, lalu dia setengah memeluk saya sambil menepuk-nepuk bahu saya dan berkata “Super .. I got it bro

Note: Masih banyak orang tidak rela ketinggalan Pesawat dibanding ketinggalan Sholat. Bahkan lebih rela menunggu pesawat yang belum datang dibandingkan menunggu Adzan datang…

Hayya ‘Alash Sholah = Ayo Sholat..

Hayya ‘Alal Falah = Ayo Sukses..

Sholat adalah jalan KESUKSESAN dunia akherat

Semangat,

Wassalam

—————–______

Dicopy Paste Dari Akun Fb Ahmad Madun

Udin Muna

Udin Muna adalah da'i dan jurnalis Luwuk Today. Pria kelahiran 1980 ini menyukai dunia tulis dan jurnalistik sejak kuliah. Saat ini mukim di Bogor Jawa Barat sebagai guru ngaji. Untuk menyalurkan hobi menulisnya disalurkannya melalui www.luwuk.today dan media lainnya.

Related Articles

One Comment

  1. Berapa kali orang naik pesawat dalam sehari? 5 kali sehari? sehari sekali pun belum tentu, 1 kali seminggu pun belum tentu, sekali sebulan pun belum tentu, bahkan sekali setahun pun belum tentu. Jadi kenapa orang biasa saja mendengar announcement di bandara karena tidak tiap hari dan tidak sampai 5 hingga 15 menit menit per announcement. Yang kedua announcement di bandara itu bukan sekedar panggilan tapi termasuk arahan gate berapa, pemberitahuan penumpang dengan disabilitas untuk boarding duluan, ini penting terutama buat yang pertama kali naik pesawat, karena seperti yg tadi saya bilang, tidak semua orang rajin naik pesawat tiap minggu. ada aja yang seumur hidup cuma sekali naik pesawat. Jadi tidak bisa disamakan dengan adzan yang orang sudah dengar berkali2, sudah tau, sudah hapal betul jamnya, dan tidak ada arahan seperti “kepada para jamaah untuk masuk lewat pintu samping atau belakang”. Sangat berbeda. Tapi kalau mau disamakan, emang situ mau dengar announcement bandara berkali2 dalam sehari 15 menit x 5 kali sehari padahal ga terbang2. yg mau itu cuma orang yg kerja di bandara itupun terpaksa karena kerjaan mereka disana. di tambah lagi announcement di bandara itu cewek yg suaranya enak didengar, sementara azan itu suara orangnya random kadang ada aja yang suaranya jelek. belum lagi audio bandara itu bagus, sementara tidak semua audio masjid atau toa masjid audionya bagus, masjid2 kecil kebanyakan toa nya berisik. Nah mau ngomong apa??? saya yakin komen ini ga akan tampil, karena seperti biasa, orang Islam yang pengetahunya rendah seperti pemilik website ini sangat takut untuk berdebat dan berdialog menggunakan otak, yg mereka andalkan cuman demo2, dan pasal penistaan agama. itu aja andalan mereka. Saya ini juga muslim, tapi cobalah untuk ber toleransi, berteman dengan orang yg punya kepercayaan lain, berteman dengan orang asing, agar open minded. Kita tentu mau direspect sama orang dalam menjalankan ibadah, kita harus juga bisa respect terhadap kenyamanan orang agar balance. kalau cuman mau mendapat respect tapi tidak mau respect kenyamanan orang lain itu namanya egois.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button